Rabu, 20 Juli 2011

SAR

SEARCH AND RESCUE
Search and rescue (SAR) adalah kegiatan dan usaha mencari, menolong, dan
menyelamatkan jiwa manusia yang hilang atau dikhawatirkan hilang atau menghadapi
bahaya dalam musibah-musibah seperti pelayaran, penerbangan dan bencana . Istilah
SAR telah digunakan secara internasional tak heran jika sudah sangat mendunia sehingga
menjadi tidak asing bagi orang di belahan dunia manapun tidak terkecuali di Indonesia.
Operasi SAR dilaksanakan tidak hanya pada daerah dengan medan berat seperti di
laut, hutan, gurun pasir, tapi juga dilaksanakan di daerah perkotaan. Operasi SAR
seharusnya dilakuan oleh personal yang memiliki ketrampilan dan teknik untuk tidak
membahayakan tim penolongnya sendiri maupun korbannya. Operasi SAR dilaksanakan
terhadap musibah penerbangan seperti pesawat jatuh, mendarat darurat dan lain-lain,
sementara pada musibah pelayaran bila terjadi kapal tenggelam, terbakar, tabrakan,
kandas dan lain-lain. Demikian juga terhadal adanya musibah lainnya seperti kebakaran,
gedung runtuh, kecelakaan kereta api dan lain-lain.
Unsur-unsur SAR
Dalam kegiatan SAR ada 4 unsur yang bisa dijadikan penentu keterampilan yang
dibutuhkan sebagai penunjang suksesnya suatu tim sar dalam melakukan operasinya,
yaitu :
1. Lokasi : kemampuan untuk menentukan lokasi korban. Hal ini memerlukan
pengetahuan menangani data peristiwa, keadaan korban, keadaan medan dan
lainnya.
2. Mencapai : kemampuan untuk mencapai korban. Hal ii memerlukan keterampilan
mendaki gunung, rock climbing, cara hidup di alam bebas, peta, kompas,
membaca jejak, dan lainnya
3. Stabilisasi : kemampuan untuk menentramkan korban dalam hal ini mutlak
diperlukan pengetahuan P3K, gawat darurat dan lainnya.
4. Evakuasi : kemampuan membawa korban. Hal ini memerlukan keterampilan
seperti halnya “Mencapai”.
Tahapan SAR
Ada beberapa tahapan SAR, Yaitu :
1. tahapan keragu-raguan, sadar bahwa keadaan darurat telah terjadi.
2. tahapan kesiapan, melaksanakan segla sesuatunya sebagai tanggapan terhadap
suatu kecelakaan, termasuk juga menadpatkan segala informasi mengenai korban.
3. tahapan perencanaan, pembuatan rencana yang efektif dan segala koordinasi yang
diperlukan
4. tahapan operasi, seluruh unit bertugas hingga misi SAR dinyatakan selesai
5. tahapan laporan, terakhir membuat laporan mengenai misi SAR yang telah
dilaksanakan.
Pencarain pada perasi SAR
Berikut adalah beberapa pola teknis pencarian pada operasi SAR. Hanya sebagain teknik
yang dibahas di sini, yaitu :
1. Track (T)
• Pola ini dipakai jika orang yang dinyatakan hilang dari jalur perjalanan yang
direncanakan akan dilewatinya merupakan satu-satunya informasi yang ada.
• Selalu dianggap bahwa sasaran (korban) masih disekitar atau dekat dengan
garis rute
Pola Track
2. Paralel (P)
• Daerah pencarian cukup luas dan medannya cukup datar
• Hanya mempunyai posisi duga
• Sangat baik untuk daerah pencarian yang berbetuk segi empat.
Pola Paralel
3. Creeping (C)
• Daerah pencarian sempit, panjang dan kondisinya cukup rata serta datar.
• Kalau di pegunungan gunung, regu pencari dengan ola ini kan turun kejurangjurang
atau dataran yang lebih rendah.
Pola Creeping
4. Square (SQ)
• Biasanya digunakan pada daerah yang datar
• Dengan pola ini perhitungan posisi juga harus merupakan kemungkinan yang
tepat
• Pembelokan tidak sembarangan, tetapi dengan perhitungan
C
D
A B
Pola Square
5. Sector (S)
• Lokasi atau posisi diketahui
• Daerah yang disari tidak luas
• Daerah pencarian berbentuk lingkaran
• Rute regu pencarian berbentuk segitiga sama sisi
Pola Sector
6. Contour (CT)
• Digunakan di bukit-bukit.
• Pencarian selalu dimulai dari puncak tertinggi
7. Barrier (B)
• Digunakan dengan hanya menunggu atau mencegat dengan perhitungan yang
pasti bahwa survivor akan lewat dengan melihat keadaaan lingkungan.
• Digunakan jika regu pencari dan penyelamat tidak bisa mendekati tempat
yang terkena musibah
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan pola pencarian
Dari sekian banyak pola pencarian, anda harus memilih yang paling tepat. Pemilihan
tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor berikut ;
• Ketepatan posisi survivor
• Luas dan bentuk daerah pencarian
• Jumlah dan jenis unit rescue yang tersedia
• Cuaca di dan ke daerah pencarian
• Jarak basecamp unit rescue ke lokasi musibah
• Kemampuan peralatan bantu navigasi di daerah kejadian
• Ukuran sukar dan mudahnya sasaran yang diketahui
• Keefektifan taktik yang dipilih
• Medan di daerah kejadian
• Dukungan logistik ke daerah pencarian
Taktik pencarian
Taktik pencarian dapat bervariasi, tergantung pada situasi tertentu. Secara umum hal itu
tercakup dalam lima metode pencarian, yaitu :
1. Taktik pendahuluan
Merupakan usaha-usaha untuk mendapatkan informasi awal, mengoordinir reguregu
pencari, membentuk pos pengendali, perencanaan, pencarian awal, dsb
2. Taktik Pembatasan
Menciptakan, membentuk garis lintas (perimeter) untuk mengurung korban dalam
area pencarian
3. Taktik Pendeteksian
Pemeriksaan terhadap tempat potensial dan juga menggunakan pencarian
potensial. Pada area tersebut diperhitungkan, ditemukannya korban ataupun jejak
atau segala sesuatu yang tercecer yang ditinggalkan korban
4. Taktik pelacakan
Melacak jejak atau sesuatu yang ditinggalkan korban, biasanya pelacakan ini
dilakukan dengan anjing pelacak atau orang yang terlatih mencari dan membaca
jejak
5. Taktik evakuasi
Memberikan perawatan dan membawa korban untuk perawatan yang lebih lanjut
jika diperlukan.





DASAR DASAR NAVIGASI
PENDAHULUAN
Navigasi adalah pengetahuan untuk mengetahui keadaan medan yang akan
dihadapi, posisi kita di alam bebas dan menentukan arah serta tujuan perjalanan di alam
bebas.
Pengetahuan tentang navigasi darat ini merupakan bekal yang sangat penting bagi
kita untuk bergaul dengan alam bebas dari padang ilalang, gunung hingga rimba
belantara. Untuk itu memerlukan alat-alat seperti:
1. Peta topografi
2. Penggaris
3. Kompas
4. Konektor
5. Busur derajat
6. Altimeter
7. Pensil
Pengetahuan tentang navigasi darat ini meliputi :
1. Pengenalan Peta
2. Pengenalan Kompas
3. Memakai peta dan kompas
dalam satu kesatuan
I. PENGENALAN PETA
Peta adalah gambaran seluruh atau sebagian permukaan bumi yang diproyeksikan
dalam dua dimensi pada bidang datar dengan metode dan perbandingan tertentu.
Peta yang biasanya digunakan dalam kegiatan pendakian gunung adalah peta
topografi. Selain pendaki gunung, jenis peta ini juga dipakai oleh militer.kandungan
informasi yang dimiliki oleh peta topografi seperti relief permukaan bumi, hutan,
pemukiman penduduk, jaringan sungai, jalan dan sebagainya, keistimewaan peta
topografi adalah skala yang besar namun hal ini menyebabkan peta topografi itu hanya
menggambarkan suatu wilayah kecil saja.
Ukuran peta topografi sebagai berikut :
- Skala 1 : 50.000
- Skala 1 : 25.000
- Skala 1 : 5.000
Bagian –bagian pada peta :
1. Judul Peta
Adalah identitas yang tergambar pada peta, ditulis nama daerah atau identitas lain
yang menonjol.
2. Keterangan Pembuatan
Merupakan informasi mengenai pembuatan dan instansi pembuat. Dicantumkan di
bagian kiri bawah dari peta. Keterangan ini digunakan untuk menghitung sudut
variasi magnetisnya karena kutub magnetis selalu berubah setiap tahun disebabkan
pengaruh rotasi bumi. Variasi ini dinamakan “Deklinasi”, variasi deklinasi ini sangat
berpengaruh terhadap perhitungan dalam menggunakan peta dan kompas.
3. Nomor Peta (Indeks Peta)
Nomor peta berguna untuk memudahkan kita mencari peta yang dibutuhkan.
4. Pembagian Lembar Peta
Adalah penjelasan nomor-nomor peta lain yang tergambar di sekitar peta yang
digunakan, bertujuan untuk memudahkan penggolongan peta bila memerlukan
interpretasi suatu daerah yang lebih luas.
5. Sistem Koordinat
Adalah perpotongan antara dua garis sumbu koordinat. Macam koordinat adalah:
a. Koordinat Geografis
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (BB dan BT), yang berpotongan dengan
garis lintang (LU dan LS) atau koordinat yang penyebutannya menggunakan garis
lintang dan bujur. Koordinatnya menggunakan derajat, menit dan detik. Misal Co
120° 32' 12" BT 5° 17' 14" LS.
b. Koordinat Grid
Perpotongan antara sumbu absis (x) dengan ordinal (y) pada koordinat grid.
Kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak (meter), sebelah selatan ke
utara dan barat ke timur dari titik acuan.
c. Koordinat Lokal
Untuk memudahkan membaca koordinat pada peta yang tidak ada gridnya, dapat
dibuat garis-garis faring seperti grid pada peta.
Skala bilangan dari sistem koordinat geografis dan grid terletak pada tepi peta. Kedua
sistem koordinat ini adalah sistem yang berlaku secara internasional. Namun dalam
pembacaan sering membingungkan, karenanya pembacaan koordinat dibuat
sederhana atau tidak dibaca seluruhnya.
Misal: 72100 mE dibaca 21, 9° 9700 mN dibaca 97, dan lain-lain.
6. Skala Peta
Adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak horisontal sebenarnya di medan atau
lapangan. Rumus jarak datar dipeta dapat di tuliskan
JARAK DI PETA x SKALA = JARAK DI MEDAN
Penulisan skala peta biasanya ditulis dengan angka non garis (grafis).
Misalnya Skala 1:25.000, berarti 1 cm di peta sama dengan 250 m di medan yang
sebenarnya.
7. tanda peta
tanda peta adalah gambar bagaian-bagaian atau benda-benda medan yang
digambarkan dengan tanda-tanda tertentu dan telah ditentukan
8. Garis Kontur atau Garis Ketinggian
Garis ketinggian adalah merupakan garis perbatasan bidang yang merupakan tempat
kedudukan titik-titik dengan ketinggian sama terhadap bidang referensi (pedoman)
acuan tertentu.
Garis kontur adalah gambaran bentuk permukaan bumi pada peta topografi.
Garis kontur dimaksudkan untuk mengetahui ketingian suatu daerah atau tempat dari
permukaan laut dan juga dapat digunakan untuk mengenali atau mengetahui keadaan
medan yang sebenarnya dilapangan.
Ciri – ciri garis kontur
• Garis kontur yang lebih rendah selalu mengelilingi garis ketinggian yanglebih
tinggi, kecuali pada awal. Pada kawah garis konturnya ditambahkan titik – titik
yang lebih tinggi mengelilingi kontur yang lebih rendah.
• Kerapatan garis kontur yang berubah – ubah tidak memengaruhi beda ketinggian
garis kontur tersebut.
• Untuk daerah datar/landai gambar konturnya jarang – jarang, sedangkan untuk
daerah yang terjal atau curam garis konturnya rapat.
• Pungungan gunung/bukit terlihat di peta sebagai rankaian kontur berbentuk ”U”
yang menjorok keluar menjauhi puncak.
• Lembah terlihat dipeta sebagai huruf ”V” yang ujungnya tajam dan menjorok ke
dalam kearah puncak.
• Garis kontur terdiri dari dua macam, garis kontur tebal yang dikenal dengan nama
”intermediate countour” dan garis kontur tipis yang dikenal dengan nama ”index
countour” atau disebut juga internal kontur. Untuk peta terbitan bakosurtanal,
garis kontur yang tipis atau yang berada diantara dua garis kontur tebal berjumlah
tiga buah garis kontur dan selang garis konturnya untuk peta skala 1:50.000
adalah 25 meter, sedangkan untuk skala peta 1:25.000 adalah 12,5 meter.
Macam – macam tinggi
1.Tinggi Mutlak:
• Diukur dari permukaan laut, merupakan standardisasi penukuran.
• Pengukuran dilakukan pada waktu pasang surut. Tempat pengukurannya
dinamakan Peil.
• Tiggi mutlak digunakan sebagai titik yang menunjang ketiggian sebenarnya dari
permukaan laut.
• Tinggi mutlak juga digunakan untuk mengetahui tinggi nisbi relatif.
2.Tinggi Nisbi:
• Diukur dari tempat di mana benda itu berada.biasanya pengukuran
dilakukan/diambil dari permukaan tanah.
• Tinggi nisbi merupakan perbedan tingi dari dua titik atau tempat yang diukur.
• Tinggi nisbi dari tiap – tiap tempat tidak selalu sama. Artinya, mungkin bisa sama
mungkin pula tidak sama.
Penentuan Suatu Titik atau Tempat di Peta
Menentukan suatu titik atau lokasinya di peta dapat dilakukan dengan beberapa
cara – cara ,yaitu:
1. Cara Kordinat Geografi
Sistem koordinat geografi ini adalah suatu sistem untuk menetukan kedudukan
suatu titik atau tempat di permukaan bumi (dalam bidang lengkung) sistem ini
dinyatakan dalam derajat dengan meridian greenwich sebagai lintang 0o.
sistem ini dipakai saat ini untuk navigasi dengan GPS Receiver.
Contoh: Misalkan titik A berada pada 6o 12’ LS dan 106o 53 ‘ BT
2. Cara Koordinat Peta
Sistem ini adalah untuk menentukan kedudukan suatu titik/tempat pada suatu
peta. Lembar peta dibagi atas garis – garis koordinat, yaitu garis mendatar
(sumbuh X/absis) nomor urut dari barat ke utara.
Koordinat peta dinyatakan dalam satuan panjang. Ada dua car untuk
menyatakan koordinat peta, yaitu:
• Cara 4 angka : Digunakan untuk memperlihatkan posisi suatu tempat
yang cukup lebar, missalnya untuk menunjukan lokasi kampung,
danau dan sebagainya. Jarak kira _kira 1000 meter. (sisi bujur sangkar
dibagi 1.000 meter)
• Cara 6 angka : Digunakan untuk menunjukan lokasi yang yang sempit.
Lokasi kemah, titik pertemuan (check point), dan lain –lain. Jarak 100
meter. (sisi bujur sangkar dibagi 10 bagian)
Contoh : dengan memakai sistem koordinat 6 angka, misalnya posisi kita pada
“X” antara 64 dengan 65, sedangakan pada garis”Y” antara 57 dengan 56. Garis – garis
ini kemudian dibagia atas 10 bagian. Berdasarkan pembagian itu, tentukan pada bagian
mana posisi kita tersebut. Dengan sistem 6 angka posisi kita adalah 641579, sedangkan
dengan sistem 4 angka posis kita adalah 6457. sebelum kode tersebut kita nyatakan,
kadang –kadang perlu disebutkan terlebih dahulu kode lembar peta bersangkutan seperti
yang tercantum dibagian atas setiap lembar peta.
Ada beberapa sistem cara penentuan posisi yang lain seperti cara Karvak, Titik
pankal, dan car garis pangkal.semua sistem tersebut tidak dibahas disini.
Utara Peta (UP)
Utara peta adalah bagian atas dari peta yang ditunjukkan dengan garis – garis
tegak lurus atau sumbuh Y dari Grid peta. Utara peta disebut juga Grid North. Garis –
garis Y dan X terbentuk dari proyeksi yang dihasilkan dengan garis bujur dan lintang
bumi pada peta dan kemudia diproyeksikan kedalam koordinat (Grid). Utara peta ini
sangat perlu diketahui karenah sering digunakan dalam berorientasi medan.
Utara Magnetis (UM)
Utara magnetis adalah arah yang ditunjukan oleh jarum kompas, yaitu suatu
tempat tertentu ke kutupautara magnetis bumi yang terletak si Jazirah Boshia, di sebelah
utara Kanada. Utara magnetis atau Magnetis North, dilambangkan dengan setengah anak
panah. Utara magnetis di indinesia bergerak disebelah timur dari utara peta. Utara
magnetis hanya ada di medan lapangan.
Iktilaf Peta/Deklinasi
Dengan anggapan bumi adalah lonjongan maka mudah untuk memperbanyak hal
ini. Proyeksi pada sistem meridian paralel bumi yang berbentuk elipsi tersebut jika kita
pindahkan padah sistem grid peta atau kedalaman bidang datara akan jelas sekali akan
tidak tepat serta akna terdapat perbedaan – perbedaan. perbedaan – perbedaan inilah
yang disebut deknilasi.
Iktilaf Magnetis
Bukan hanya pada utara peta (UP) dan utara sebenarnya (US) saja terjadi
penyimpangan. Kutub utara magnet dan kutub sebenarnya juga berbeda letak titiknya. Ini
berarti ada penyimpangan pada iktilaf magnetis sudut yang dibentuk oleh utara
sebenarnya (US) dengan utara magnetis (UM) ke arah barat atau timur. Yang menjadi
pokok perhitungannya adalah utara sebenaranya (US). Ini juga bergantung pada letak
titik atau tempat tersebut di bumi. Sebagai contoh misalnya Iktilaf magnetis (IM) = 8o
timur maka berarti sudut antara US dan UM besarnya akan 8o ke arah timur atau
kekanan (dengan catatan pengamat berada di sebelah kiri utara magnetis). Jika pengamat
berda disebelah barat mjaka dia juga berad di sebelah kiri. Perhitungan Deklinasi atau
iktilaf peta atau juga Iktilaf Magnetis ini dicantumkan pada lembaran peta.
Ikhtilaf Utara Peta (UP), Utara magnetis (UM)
Yaitu sudut yang dibentuk oleh utara peta dengan utara magnetis ke bara atau ke
timur dan yang menjadi pokok utamanya adalah utara peta .
Sudut Peta
Sudut peta merupakan suatu sudut yang terbentuk oleh dua buah garis. Garis yang
satu menuju kearah utara peta (UP) dan yang lainnya menuju sasaran atau obyek.
Sudut Kompas
Sudut kompas adalah suatu sudut yang dibentuk oleh dua buah garis lurus, yang
satu menuju utara magnetis (UM) dan yang lainnya menuju sasaran. Untuk catatan, sudut
peta hanya digunakan/ terdapat di peta/kompas dan sudut kompas hanya ada di medan
lapangan.
Variasi Magnetis
Varisi magnetis adalah perbedaan antara ikhtilaf magnetis pada waktu yang
berlainan. Oleh karena pengaru peputaran atau rotasi bumi dan juga peputaran bumi
mengelilingi matahari yang dikenal juga dengan sebutan revolusi maka kutub utara
magnetis selaluh berubah – ubah. Perputaran bumi ini menimbulkan suatu gaya
mendorong keluar atau dikenal juga dengan gaya sentripental. Letak kutub magnetis
bumi selalu berubah pada setiap tahunnya. Ini juga menyebabkan ikhtilaf magnetis atau
kutub utara magnetis juga berubah. Perbedaan – perbedaan ikhtilaf peta inilah yang
disebut Variasi Magnetis. Variasi Magnetis tidak sama pada beberapa tempat. Di
Indonesia sendiri pada umumnya ditetapkan 2” per tahunnya. Pada peta topografi yang
lama digunaka tabel Variasi Magnetis, dan pada peta topografi peralihan, Variasi
Magnetis dan deklinasinyadigambarkan dengan sudut, dan ini terletak di kiri bawah peta.
Penulisan Variasi Magnetis dinyatakan juga dengan Variasi rata – rata pada tiap
tahunnya. Ada juga peta yang tidak mencantumkan ikhtilaf peta, melainkan hanya
ikhtilaf Magnetis. Pada peta model seperti ini, iktilaf peta bisa kita dapat kan dengan
melihat pada batas sebelah kiri atau kanan pada peta dan disana tertulis “Grid
Declination” atau ikhtilaf peta.
II. PENGENALAN KOMPAS
Kompas adalah peralatan umum yang paling dikenal dan paling populer di dunia sebagai
alat petunjuk arah. Kompas mempunyai jarum yang berfungsi menunjukkan arah mata
angin. Kompas mempunyai pembagian arah mata angin sebanyak 32 buah dan garis
pembagi derajat dari 0o samapi 359o, arah yang ditunjukkan oleh jarum kompas inilah
yang dikenal dengan sebutan arah medan magnetik bumi, bukan arah kutub yang
sebenarnya.
Bagian-bagian kompas
1. Jarum kompas/jarum magnet
Jarum kompas merupakan bagian terpenting pada sebuah kompas. Jarum ini dibuat
dengan menggunakan magnet.
2. Piringan derajat
di dalam kompas ada lingkaran yang terdiri atas garis-garis. Garis ini dikenal dengan
garis pembagi skala derajat. Cara membaca skala derajat ini searah dengan jarum jam
yang dimulai dari arah utara magnetis, kemudian melingkar menuju titik utara magnetis,
kemudian melingkar menuju titik utara magnetis kembali.
3. Skala piringan derajat
Ada banyak macam untuk skala piringan derajat ini. Pembagian derajat internasional atau
standarnya adalah seperti sudut lingkaran yaitu 360o. kompas militer mempunyai skala
6.000’: 6.300’ atau 64.00’
4. Rumah Kompas
Merupakan tempat bagian kompas tersebut berada. Didalam rumah kompas biasanya juga
diberi cairan bening sebagai penangkal luar. Cairan ini berfungsi melindingi kompas
terutama dalam suhu -4oC sampai 50 oC
Pada umumnya para penaki mengenal dua tipe kompas yang sering mereka gunakan di
lapangan. Kedua macam kompas tersebut adalah :
1. Kompas bidik atau kompas Prisma
kompas ini umumnya digunakan oleh militer, ettapi tidak menutup kemungkinan bagi
pendaki gunung untuk memakainya.
2. Kompas protaktor/orientasi
Kompas jenis ini sudah dilengkapi dengan busur derajat dan penggaris. Kompas ini
sangat mudah digunakan. Terkadang kompas ini dilengkapi alat bidik. Jenis kompas ini
banyak digunakan oleh kalangan penggiat kegiatan orientenering. Di Indonesia kompas
ini dikenal dengan sebutak kompas Silva
MEMAKAI PETA DAN KOMPAS
DALAM SATU KESATUAN
A. MENGHITUNG HARGA INTERVAL KONTUR
Pada peta skala 1 : 50.000 dicantumkan interval konturnya 25 meter. Untuk
mencari interval kontur berlaku rumus 1/2000 x skala peta. Tapi rumus ini tidak berlaku
untuk semua peta, pada peta GUNUNG MERAPI/1408-244/JICA TOKYO-
1977/1:25.000, tertera dalam legenda peta interval konturnya 10 meter sehingga berlaku
rumus 1/2500 x skala peta. Jadi untuk penentuan interval kontur belum ada rumus yang
baku, namun dapat dicari dengan:
1. Cari dua titik ketinggian yang berbeda atau berdekatan. Misal titik A dan B.
2. Hitung selisih ketinggiannya (antara A dan B).
3. Hitung jumlah kontur antara A dan B.
4. Bagilah selisih ketinggian antara A - B dengan jumlah kontur antara A - B, h
asilnya adalah Interval Kontur.
B. MENGENAL TANDA MEDAN
Selain tanda pengenal yang terdapat pada legenda peta, untuk keperluan orientasi
harus juga digunakan bentuk-bentuk bentang alam yang mencolok di lapangan dan
mudah dikenal di peta, disebut Tanda Medan. Beberapa tanda medan yang dapat dibaca
pada peta sebelum berangkat ke lapangan, yaitu:
1. Lembah antara dua puncak
2. Lembah yang curam
3. Persimpangan jalan atau Ujung desa
4. Perpotongan sungai dengan jalan setapak
5. Percabangan dan kelokan sungai, air terjun, dan lain-lain.
Untuk daerah yang datar dapat digunakan:
1. Persimpangan jalan
2. Percabangan sungai, jembatan, dan lain-lain.
C. MENGGUNAKAN PETA
Pada perencanaan perjalanan dengan menggunakan peta topografi, sudah tentu
titik awal dan titik akhir akan diplot di peta. Sebelum berjalan catatlah:
1. Koordinat titik awal (A)
2. Koordinat titik tujuan (B)
3. Sudut peta antara A - B
4. Tanda medan apa saja yang akan dijumpai sepanjang lintasan A - B
5. Berapa panjang lintasan antara A - B dan berapa kira-kira waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan lintasan A -B.
Yang perlu diperhatikan dalam melakukan suatu operasi adalah
a) Kita harus tahu titik awal keberangkatan kita, baik di medan maupun di peta.
b) Gunakan tanda medan yang jelas baik di medan dan di peta.
c) Gunakan kompas untuk melihat arah perjalanan kita, apakah sudah sesuai dengan
tanda medan yang kita gunakan sebagai patokan, atau belum.
d) Perkirakan berapa jarak lintasan. Misal medan datar 5 krn ditempuh selama 60
menit dan medan mendaki ditempuh selama 10 menit.
e) Lakukan orientasi dan resection, bila keadaannya memungkinkan.
f) Perhatikan dan selalu waspada terhadap adanya perubahan kondisi medan dan
perubahan arah perjalanan. Misalnya dari pnggungan curam menjadi punggungan
landai, berpindah punggungan, menyeberangi sungai, ujung lembah dan lainlainnya.
g) Panjang lintasan sebenarnya dapat dibuat dengan cara, pada peta dibuat lintasan
dengan jalan membuat garis (skala vertikal dan horisontal) yang disesuaikan
dengan skala peta. Gambar garis lintasan tersebut (pada peta) memperlihatkan
kemiringan lintasan juga penampang dan bentuk peta. Panjang lintasan diukur
dengan mengalikannya dengan skala peta, maka akan didapatkan panjang lintasan
sebenarnya.
D. MEMAHAMI CARA PLOTTING DI PETA
Plotting adalah menggambar atau membuat titik, membuat garis dan tandatanda
tertentu di peta. Plotting berguna bagi kita dalam membaca peta. Misalnya Tim Bum
berada pada koordinat titik A (3986 : 6360) + 1400 m dpl. SMC memerintahkan Tim
Buni agar menuju koordinat titik T (4020 : 6268) + 1301 mdpl. Maka langkah-langkah
yang harus dilakukan adalah :
a. Plotting koordinat T di peta dengan menggunakan konektor. Pembacaan
dimulai dari sumbu X dulu, kemudian sumbu Y, didapat (X:Y).
b. Plotting sudut peta dari A ke T, dengan cara tank garis dari A ke T, kemudian
dengan busur derajat/kompas orientasi ukur besar sudut A - T dari titik A ke arah
garis AT. Pembacaan sudut menggunakan Sistem Azimuth (0" -360°) searah
putaran jarum Jain. Sudut ini berguna untuk mengorientasi arah dari A ke T.
c. Interprestasi peta untuk menentukan lintasan yang efisien dari A menuju T.
Interprestasi ini dapat berupa garis lurus ataupun berkelok-kelok mengikuti jalan
setapak, sungai ataupun punggungan. Harus dipaharni betul bentuk garis garis
kontur.
Plotting lintasan dan memperkirakan waktu tempuhnya. Faktor-faktor yang
mempengaruhi waktu tempuh :
a. Kemiringan lereng + Panjang lintasan
b. Keadaan dan kondisi medan (misal hutan lebat, semak berduri atau gurun
pasir).
c. Keadaan cuaca rata-rata.
d. Waktu pelaksanaan (yaitu pagi slang atau malam).
e. Kondisi fisik dan mental serta perlengkapan yang dibawa.
E. MEMBACA KOORDINAT
Cara menyatakan koordinat ada dua cara, yaitu:
1. Cara Koordinat Peta
Menentukan koordinat ini dilakukan diatas peta dan bukan dilapangan.
Penunjukkan koordinat ini menggunakan:
a. Sistem Enam Angka Misal, koordinat titik A (374;622), titik B (377;461)
b. Cara Delapan Angka Misal, koordinat titik A (3740;6225), titik B (3376;4614)
2. Cara Koordinat Geografis
Untuk Indonesia sebagai patokan perhitungan adalah Jakarta yang dianggap 0
atau 106° 4$' 27,79". Sehingga di wilayah Indonesia awal perhitungan adalah kota
Jakarta. Bila di sebelah barat kota Jakarta akan berlaku pengurangan dan sebaliknya.
Sebagai patokan letak lintang adalah garis ekuator (sebagai 0). Untuk koordinat geografis
yang perlu diperhatikan adalah petunjuk letak peta.
F. SUDUT PETA
Sudut peta dihitung dari utara peta ke arah garis sasaran searah jarum jam. Sistem
pembacaan sudut dipakai Sistem Azimuth (0° - 360°). Sistem Azimuth adalah sistem
yang menggunakan sudut-sudut mendatar yang besarnya dihitung atau diukur sesuai
dengan arah jalannya jarum jam dari suatu garis yang tetap (arah utara). Bertujuan untuk
menentukan arah-arah di medan atau di peta serta untuk melakukan pengecekan arah
perjalanan, karena garis yang membentuk sudut kompas tersebut adalah arah lintasan
yang menghubungkan titik awal dan akhir perjalanan.
Sistem penghitungan sudut dibagi menjadi dua, berdasar sudut kompasnya
AZIMUTH : SUDUT KOMPAS
BACK AZIMUTH : Bila sudut kompas > 180° maka sudut kompas dikurangi 180°. Bila
sudut kompas < 1800 maka sudut kompas ditambah 180°.
G. TEKNIK MEMBACA PETA
Prinsipnya . " Menentukan posisi dari arah perjalanan dengan membaca peta dan
menggunakan teknik orientasi dan resection, bila keadaan memungkinkan " Titik Awal :
Kita harus tahu titik keberangkatan kita, balk itu di peta maupun di lapangan. Plot titik
tersebut di peta dan catat koordinatnya.
1. Tanda Medan : Gunakan tanda medan yang jelas (punggungan yang menerus,
aliran sungai, tebing, dll) sebagai guide line atau pedoman arah perjalanan. Kenali
tanda medan tersebut dengan menginterpretasikan peta.
2. Arah Kompas : Gunakan kompas untuk melihat arah perjalanan kita. Apakah
sesuai dengan arah punggungan atau sungai yang kita susuri.
3. Taksir Jarak : Dalam berjalan, usahakan selalu menaksir jarak dan selalu
memperhatikan arah perjalanan. Kita dapat melihat kearah belakang dan melihat
jumalah waktu yang kita pergunakan. Jarak dihitung dengan skala peta sehingga
kita memperoleh perkiraan jarak di peta. Perlu diingat, bahwa taksiran kita itu
tidak pasti.
+10' X 10' untuk peta 1 : 50.000
+ 20' X 20' untuk peta 1 : 100.000
Untuk peta ukuran 20' X 20' disebut juga LBD, sehingga pada 20' pada garis
sepanjang khatulistiwa (40.068 km) merupakan paralel terpanjang.
40.068 km: (360° : 20') = 40.068 km: (360° : 1/3) = 40.068 km: (360° X 3) 40.068
km : 1080 = 37,1 km
Jadi 20' pada garis sepanjang khatulistiwa adalah 37,1 km. Jarak 37,1 km kalau
digambarkan dalam peta skala 1 : 50.000 akan mempunyai jarak : 37,1 km =
3.710.000 cm. Sehingga dipeta : 3.710.000: 50.000 = 74,2 cm.
Akibatnya I LBD peta 20' x 20' skala 1 : 50.000 di sepanjang khatulistiwa
berukuran 74,2 X 74,2 cm. Hal ini tidak praktis dalam pemakaiannya.
4. Lembar Peta
Dikarenakan LBD tidak praktis pemakaiannya, karena terlalu lebar. Maka tiap
LBD dibagi menjadi 4 bagian dengan ukuran masing-masing 10' X 10' atau 37,1
X 37,1 cm. Tiap-tiap bagian itu disebut Lembar Peta atau Sheet, dan diberi huruf
A, B, C, D. Jika skala peta tersebut 1 : 50.000, maka peta itu mempunyai ukuran
50.000 X 37,1 = 1.855.000 cm = 18,55 km (1ihat gambar).
5. Penomoran Lembar Peta
a. Meridian (garis bujur) yang melalui Jakarta adalah 106° 48' 27,79" BT, dipakai
sebagai meridian pokok untuk penornoran peta topografi di Indonesia. Jakarta
sebagai grs bujur 0
b. Panjang dari Barat ke Timur = 46° 20', tetapi daerah yang dipetakan adalah
mulai dari 12" sebelah barat meridian Jakarta. Daerah yang tidak dipetakan adalah
: 106° 48' 27,79" BT - (12° + 46° 20' BT) = 8' 27,79", daerah ini merupakan taut
sehingga tidak penting untuk pemetaan darat. Tetapi penomorannya tetap dibuat
Keterangan
+ Daerah pada petak A dituliskan sheet 1/I-A dan titik paling Utara dan paling
Barat ada di Pulau Weh.
+ Cara pemberian nomor adalah dari Barat ke Timur dengn angka Arab (1, 2, 3, ,
139). Dari Utara ke Selatan dengan angka Romawi (I, II,III LI).
+ LBD selau mempunyai angka Arab dan Romawi. Contoh : LP No. 47[XLI atau
SHEET No. 47/XLI.
+ Lembar peta selalu diben huruf, dan huruf itu terpisah dari nomor LBDnya
dengan gar's mendatar. Contoh: LP No. 47/XLI - B.
c. Pada uraian diatas disebutkan bahwa garis bujur 0° Jakarta selalu membagi dua
buah LBD. Maka untuk lembar peta lainnya selalu dapta dihitung berapa derajat
atau menit letak lembar peta itu dan' bujur 0° Jakarta
Contoh: Lembar Peta No. 39/XL - A terletak diantara garis 7" dan 70 10' LS serta
0° 40' dan 0° 50' Timur Jakarta. Kita harus selalu menyebutkan Lembar Peta
tersebut terletak di Barat atau Timur dan' Jakarta.
d. Pada Lembar Peta skala 1 : 50.000, LBD-nya dibagi menjadi 4 bagian. Tetapi
untuk peta skala 1 : 25.000, 1 LBD-nya dibagi menjadi 16 bagian dan diberi huruf
a sampai q dengan menghilangkan huruf j
e. Mencari batas Timur dan Selatan suatu.Sheet atau Lembar Peta.
Contoh
+ Batas Timur dari bujur 0" Jakarta adalah 47/3 X I = 15" 40' Timur Jakarta atau
15° 40' - 12° = 3° 40' BT Jakarta (batas paling Timur Sheet B).
+ Batas Selatan dan 0° Khatulistiwa adalah 47/3 : 1 = 13" 40' atau 13° 40' 6" = 7°
40' LS. Karena terlatak pada Lembar Peta B dalam 1 LBD, maka dikurangi 10'.
Sehingga didapat : 7° 40' - 10' = 7" 30' LS
f. Mencari nomor Lembar Peta atau Sheet. Batas Timur Jakarta = 15" 40', sedang
batas Selatan adalah 7" 30' LS. + Jumlah LBD ke Timur = 15° 40' X 3 X 1 LBD =
47 LBD + Jumlah LBD ke Selatan 13" 40' X 3 x 1 LBD = 41 LBD (XLI)
g. Mencari suatu Posisi/Lokasi Contoh : sebuah pesawat terbang jatuh pada
koordinat.- 110° 28' BT dan 7° 30' LS. Cari nomor Lembar Petanya Caranya
adalah
+ 110° 28' - 94" 40' = 15" 48'
15° 48' X 3 = 47t' 24' (batas paling Timur)
+ 60 + 7" 30' = 13" 30'
130 30' X 3 = 40° 30' (batas paling Selatan)
h. Perhitungan di Koordinat Geografis
+ CARA I
Luas dari I Sheet peta adalah 10' X 10', seluas 18,55 km X 18,55 km pada peta 1 -
50.000. Sehingga di dapat (10 X 60 - 18,5 5) - 20 = 1,617, dibulatken menjadi
1,62 (sebagai konstanta). Misal peta yang digunakan peta Sheet No. 47/XLI - B
Triangulasi T. 932 terletak pada : 46 mm dari Timur dan 16 mm dari Selatan.
1915
Posisi Sheet 47/XLI - B
1060 48` 27,79" + 30 40' = 110° 28' 27,79"
Dari Timur: 46 mm X 1,62 = 1' l4°52"
1100 28' 27,79" BT - 1' 14,52" = 110° 27' 13,27" BT
(dikurangi karena semakin mendekati ke titik Jakarta).
Dari selatan : 16 mm X 1,62 = 25,92"
7° 30' LS - 25,92" = 7f' 29' 34,08" LS (dikurangi karena semakin mendekati
equator).
Sehingga titik Triangulasi T. 932 terletak pada koordinat: 110° 27' 13,27" BT dan
7° 29' 34,08" LS. 1915
Untuk penggunaan peta 1 : 25.000, cara penghitungannya sama, hanya
konstantanya diubah menjadi 0,81, yang didapat dari :
{(5 X 60) : 18,55 1 : 20 = 0,808, dibulatkan menjadi 0,81
Luas dari 1 Sheet peta skala 1 : 25.000 adalah 5' X 5'
+ CARA 11
Dari Timur : 46 mm = (46 : 37,1) X 60 = 1 ' 14,39"
110° 28' 27,79" BT - 1' 14,39" = 11 Of' 27' 13,40" BT
Dari Selatan: 16 mm = (16 :37,1) X 60 = 25,87"
7° 30' LS - 25,87" = 7t' 29' 34,13" LS
Sehingga titik Triangulasi T. 932 terletak pada koordinat : I I0'' 27' 13,40" BT dan
7° 29' 34,13" LS. 1915
Pada hasil perhitungan Cara I dan Cara II terdapat selisih 0,13" untuk BT dan
0,05" untuk LS. Hal ini tidak jadi masalah karena masih dalam batas toleransi dan
koreksi, yaitu kurang dari 1,00".
Untuk penggunaan peta 5' X 5', 10' X 10' dan 20' X 20' tetap menggunakan
pembagi 37,1. Sebaliknya, Jika ada laporan dengan koordinat gralicule, maka cara
menentukan lokasinya pada peta adalah (Contoh) "Satu unit SRU menempati
sebuah lokasi dengan koordinat 110° 27' 13,27" BT dan 7° 29' 34,08" LS,
tentukan lokasi SRU tersebut pada peta Sheet No. 47/XLI - B" JAWAB : Posisi
peta 47/XLI -B : 110° 28' 27,79" BT sehingga 110° 27, 13,27" BT 1 10 "27' 13,27
1' 14,52" - 74,52" ,74,52" : 1,62 = 46 mm dari timur, dan ukurlah dengan
penggaris Batas Selatan : 7°30' sehingga didapat 7030' LS -7029' 34.08" = 25.92"
25,92" : 1,62 = 16 mm dari selatan dan ukurlah dengan penggaris Titik
perpotongan kedua garis tersebut adalah lokasi dari SRU yang dimaksud, yaitu 46
mm dari sisi timur dan 16 mm dari sisi selatan berada di sekitar Tnangulasi T.932






SURVIVAL
Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam.
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival ini, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah “STOP” yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan

Mengapa Ada Survival
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
• Keadaan alam (cuaca dan medan)
• Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
• Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
• Banyaknya kesulitan-kesulitan biasanya timbul akibat
• kesalahan-kesalahan kita sendiri.

Kebutuhan Survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor
1. Sikap mental
- Semangat untuk tetap hidup
- Kepercayaan diri
- Akal sehat
- Disiplin dan rencana matang
- Kemampuan belajar dari pengalaman
2. Pengetahuan
- Cara membuat bivak
- Cara memperoleh air
- Cara mendapatkan makanan
- Cara membuat api
- Pengetahuan orientasi medan
- Cara mengatasi gangguan binatang
- Cara mencari pertolongan
3. Pengalaman dan latihan
- Latihan mengidentifikasikan tanaman
- Latihan membuat trap, dll
4. Peralatan
- Kotak survival
- Pisau jungle , dll
5. Kemauan belajar
Langkah yang harus ditempuh bila saudara atau kelompok anda tersesat :
• Mengkoordinasi anggota
• Melakukan pertolongan pertama
• Melihat kemampuan anggota
• Mengadakan orientasi medan
• Mengadakan penjatahan makanan
• Membuat rencana dan pembagian tugas
• Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
• Membuat jejak dan perhatian
• Mendapatkan pertolongan
Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1. Ketegangan dan panik
Pencegahan :
- Sering berlatih
- Berpikir positif dan optimis
- Persiapan fisik dan mental
2. Matahari / panas
- Kelelahan panas
- Kejang panas
- Sengatan panas
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
- Penyakit akut/kronis
- Baru sembuh dari penyakit
- Demam
- Baru memperoleh vaksinasi
- Kurang tidur
- Kelelahan
- Terlalu gemuk
- Penyakit kulit yang merata
- Pernah mengalami sengatan udara panas
- Minum alkohol
- Dehidrasi
Pencegahan keadaan panas :
- Aklimitasi
- Persedian air
- Mengurangi aktivitas
- Garam dapur
- Pakaian :
- Longgar
- Lengan panjang
- Celana pendek
- Kaos oblong
3. Serangan penyakit
- Demam
- Disentri
- Typus
- Malaria
4. Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah
Keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang
Banyak berlatih
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang
mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab : Makanan dan minuman beracun
Pencegahan : Air garam di minum
Minum air sabun mandi panas
Minum teh pekat
Di tohok anak tekaknya
6. Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori
Membatasi kegiatan
7. Kelaparan
8. Lecet
9. Kedinginan
Untuk penurunan suhu tubuh < 30ƒ C bisa menyebabkan kematian
Membuat Bivak (Shelter)
Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin
► Jenis-jenis Shelter :
- Shelter asli alam
- Gua : Bukan tempat persembunyian binatang
Tidak ada gas beracun
Tidak mudah longsor
- Shelter buatan dari alam
- Shelter buatan
► Syarat Shelter :
• Hindari daerah aliran air
• Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
• Bukan sarang nyamuk/serangga
• Bahan kuat
• Jangan terlalu merusak alam sekitar
• Terlindung langsung dari angin
Mengatasi Gangguan Binatang
1. Nyamuk
o Obat nyamuk, autan, dll
o Bunga kluwih dibakar
o Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
o Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
b. Laron
Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan
c. Lebah
Apabila disengat lebah :
• Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
• Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
• Jangan dipijit-pijit
• Tempelkan pecahan genting panas di atas luka
d. Lintah
Apabila digigit lintah :
• Teteskan air tembakau pada lintahnya
• Taburkan garam di atas lintahnya
• Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
• Taburkan abu rokok di atas lintahnya
e. Semut
• Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
• Letakkan cabe merah pada jalan semut
• Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
f. Kalajengking dan lipan
• Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
• Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
• Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
• Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
• Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan
g. Ular
• kenali dahulu jenis ular, apakah berbisa atau tidak.
o Ular berbisa biasanya memiliki warna yang mencolok dan memiliki warna yang bervariasi
o bentuk kepala ular berbisa lebih runcing daripada ular tidak berbisa
• jika ular tidak berbisa maka cukup bersihkan luka, agar tidak infeksi
• jika ular berbisa maka:
o pertama ikat sekitar bagian tubuh yang terkena gigitan
o lalu perbesar sedikit luka dengan cara disayat dengan pisau bersih
o pijat-pijat sekitar luka jika perlu dihisap agar bisa keluar, namun jika dihisap jangan sampai tertelan dan segera berkumur dengan air garam atau alkohol
o siram bekas luka yang telah dikeluarkan bisanya dengan alkohol / air garam / air sabun
o segera bawa korban kerumah sakit untuk mendapat pertolongan lebih lanjut
Membuat Perangkap (Trap)
Macam-macam Perangkap :
• Perangkap model menggantung
• Perangkap tali sederhana
• Perangkap lubang jerat
• Perangkap menimpa
• Apace foot share
Bahan :
• tali/kawat
• Umpan
• Batang kayu
• Cabang pohon
• kembali ke atas
Membaca Jejak
► Jenis :
• Jejak buatan : dibuat oleh manusia
• Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan
• Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
• Jenis binatang yang lewat
• Arah gerak binatang
• Besar kecilnya binatang
• Cepat lambatnya gerak binatang
► Membaca jejak alami dapat diketahui dari :
• Kotoran yang tersisa
• Pohon atau ranting yang patah
• Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput
Air

Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 ñ 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 - 5 hari saja tanpa air.
Air yang tidak perlu dimurnikan :
• Hujan
• Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan
• Dari tanaman rambat/rotan
• Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut
• Dari tanaman
• Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
• Air sungai besar
• Air sungai tergenang
• Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
• Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
• Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan
Makanan

Patokan memilih makanan :
• Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
• Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
• Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
• Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan
• Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam
Hubungan air dan makanan
• Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
• Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
• Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak
Tumbuhan yang dapat dimakanDari batangnya :
• Batang pohon pisang (putihnya)
• Bambu yang masih muda (rebung)
• Pakis dalamnya berwarna putih
• Sagu dalamnya berwarna putih
• Tebu
Dari daunnya :
• Selada air
• Rasamala (yang masih muda)
• Daun mlinjo
• Singkong
• Akar dan umbinya :
• Ubi jalar, talas, singkong
Buahnya :
• Arbei, asam jawa, juwet
• Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
• Jamur merang, jamur kayu
Ciri-ciri jamur beracun :
• Mempunyai warna mencolok
• Baunya tidak sedap
• Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
• Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
• Bila diraba mudah hancur
• Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
• Tumbuh dari kotoran hewan
• Mengeluarkan getah putih
Binatang yang bisa dimakan:
• Belalang
• Jangkrik
• Tempayak putih (gendon)
• Cacing
• Jenis burung
• Laron
• Lebah , larva, madu
• Siput
• Kadal : bagian belakang dan ekor
• Katak hijau
• Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
• Binatang besar lainnya
Binatang yang tidak bisa dimakan
• Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
• Mengandung racun : penyu laut
• Mengandung bau yang khas : sigung
Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
• Dengan lensa / Kaca pembesar Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
• Gesekan kayu dengan kayu.Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
• Busur dan gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar.
Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren

Materi Survival Dasar
Diterbitkan September 11, 2008 Home , Materi 21 Komentar - komentar
Tag:Artikel, Citaka, Materi

Dalam melakukan perjalanan Alam terbuka, seorang Petualang perlu membekali diri dengan pengetahuan SURVIVAL. Survival berasal dari kata survive yang berarti mampu mempertahankan diri dari keadaan tertentu .dalam hal ini mampu mempertahankan diri dari keadaan yang buruk dan kritis. Survivor adalah orang yang sedang mempertahankan diri dari keadaan yang buruk.
Mengapa Ada Survival ?
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain : Keadaan alam (cuaca dan medan), Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan), Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan), Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.
Dalam keadan tersebut ada beberapa faktor yang menetukan seorang Survivor mampu bertahan atau tidak., antara lain : mental ,kurang lebih 80% kesiapan kita dalm survival terletak dari kesiapan mental kita.
Timbulnya kebutuhan survival karena adanya usaha manusia untuk keluar dari kesulitan yang dihadapi. Kesulitan-kesulitan tsb antara lain :
• Keadaan alam (cuaca dan medan)
• Keadaan mahluk hidup disekitar kita (binatang dan tumbuhan)
• Keadaan diri sendiri (mental, fisik, dan kesehatan)
Banyaknya kesulitan-kesulitan tsb biasanya timbul akibat kesalahan-kesalahan kita sendiri.
Definisi Survival
Arti survival sendiri terdapat berbagai macam versi, yang akan kita bahas di sini hanyalah menurut versi pencinta alam
S : Sadar dalam keadaan gawat darurat
U : Usahakan untuk tetap tenang dan tabah
R : Rasa takut dan putus asa hilangkan
V : Vitalitas tingkatkan
I : Ingin tetap hidup dan selamat itu tujuannya
V : Variasi alam bisa dimanfaatkan
A : Asal mengerti, berlatih dan tahu caranya
L : Lancar, slaman, slumun, slamet
Jika anda tersesat atau mengalami musibah, ingat-ingatlah arti survival tsb, agar dapat membantu anda keluar dari kesulitan. Dan yang perlu ditekankan jika anda tersesat yaitu istilah “STOP” yang artinya :
S : Stop & seating / berhenti dan duduklah
T : Thingking / berpikirlah
O : Observe / amati keadaan sekitar
P : Planning / buat rencana mengenai tindakan yang harus dilakukan
Kebutuhan survival
Yang harus dipunyai oleh seorang survivor
1. Sikap mental
- Semangat untuk tetap hidup
- Kepercayaan diri
- Akal sehat
- Disiplin dan rencana matang
- Kemampuan belajar dari pengalaman
2. Pengetahuan
- Cara membuat bivak
- Cara memperoleh air
- Cara mendapatkan makanan
- Cara membuat api
- Pengetahuan orientasi medan
- Cara mengatasi gangguan binatang
- Cara mencari pertolongan
3. Pengalaman dan latihan
- Latihan mengidentifikasikan tanaman
- Latihan membuat trap, dll
4. Peralatan
- Kotak survival
- Pisau jungle , dll
5. Kemauan belajar
Langkah yang harus ditempuh bila anda/kelompok anda tersesat :
• Mengkoordinasi anggota
• Melakukan pertolongan pertama
• Melihat kemampuan anggota
• Mengadakan orientasi medan
• Mengadakan penjatahan makanan
• Membuat rencana dan pembagian tugas
• Berusaha menyambung komunikasi dengan dunia luar
• Membuat jejak dan perhatian
• Mendapatkan pertolongan
Bahaya-bahaya dalam survival
Banyak sekali bahaya dalam survival yang akan kita hadapi, antara lain :
1. Ketegangan dan panik
Pencegahan :
- Sering berlatih
- Berpikir positif dan optimis
- Persiapan fisik dan mental
2. Matahari / panas
- Kelelahan panas
- Kejang panas
- Sengatan panas
Keadaan yang menambah parahnya keadaan panas :
- Penyakit akut/kronis
- Baru sembuh dari penyakit
- Demam
- Baru memperoleh vaksinasi
- Kurang tidur
- Kelelahan
- Terlalu gemuk
- Penyakit kulit yang merata
- Pernah mengalami sengatan udara panas
- Minum alkohol
- Dehidrasi
Pencegahan keadaan panas :
- Aklimitasi
- Persedian air
- Mengurangi aktivitas
- Garam dapur
- Pakaian :
- Longgar
- Lengan panjang
- Celana pendek
- Kaos oblong
3. Serangan penyakit
- Demam
- Disentri
- Typus
- Malaria
4. Kemerosotan mental
Gejala : Lemah, lesu, kurang dapat berpikir dengan baik, histeris
Penyebab : Kejiwaan dan fisik lemah
Keadaan lingkungan mencekam
Pencegahan : Usahakan tenang
Banyak berlatih
5. Bahaya binatang beracun dan berbisa
Keracunan
Gejala : Pusing dan muntah, nyeri dan kejang perut, kadang-kadang
mencret, kejang-kejang seluruh badan, bisa pingsan.
Penyebab : Makanan dan minuman beracun
Pencegahan : Air garam di minum
Minum air sabun mandi panas
Minum teh pekat
Di tohok anak tekaknya
6. Keletihan amat sangat
Pencegahan : Makan makanan berkalori
Membatasi kegiatan
7. Kelaparan
8. Lecet
9. Kedinginan
Untuk penurunan suhu tubuh 30° C bisa menyebabkan kematian
Membuat Bivak (Shelter)
Tujuan : untuk melindungi dari angin, panas, hujan, dingin
Macam :
a. Shelter asli alam
Gua : Bukan tempat persembunyian binatang
Tidak ada gas beracun
Tidak mudah longsor
b. Shelter buatan dari alam
c. Shelter buatan
Syarat bivak :
Hindari daerah aliran air
Di atas shelter tidak ada dahan pohon mati/rapuh
Bukan sarang nyamuk/serangga
Bahan kuat
Jangan terlalu merusak alam sekitar
Terlindung langsung dari angin
Mengatasi Gangguan Binatang
a. Nyamuk
• Obat nyamuk, autan, dll
• Bunga kluwih dibakar
• Gombal dan minyak tanah dibakar kemudian dimatikan sehingga asapnya bisa mengusir nyamuk
• Gosokkan sedikit garam pada bekas gigitan nyamuk
b. Laron
• Mengusir laron yang terlalu banyak dengan cabe yang digantungkan
c. Lebah
Apabila disengat lebah :
• Oleskan air bawang merah pada luka berkali-kali
• Tempelkan tanah basah/liat di atas luka
• Jangan dipijit-pijit
• Tempelkan pecahan genting panas di atas luka
d. Lintah
Apabila digigit lintah :
• Teteskan air tembakau pada lintahnya
• Taburkan garam di atas lintahnya
• Teteskan sari jeruk mentah pada lintahnya
• Taburkan abu rokok di atas lintahnya
e. Semut
• Gosokkan obat gosok pada luka gigitan
• Letakkan cabe merah pada jalan semut
• Letakkan sobekan daun sirih pada jalan semut
f. Kalajengking dan lipan
• Pijatlah daerah sekitar luka sampai racun keluar
• Ikatlah tubuh di sebelah pangkal yang digigit
• Tempelkan asam yang dilumatkan di atas luka
• Bobokkan serbuk lada dan minyak goreng pada luka
• Taburkan garam di sekeliling bivak untuk pencegahan
g. Ular
Pembahasan lebih lanjut dalam materi EMC
Membuat Perangkap (Trap)
Macam-macam trap :
• Perangkap model menggantung
• Perangkap tali sederhana
• Perangkap lubang jerat
• Perangkap menimpa
• Apace foot share
Bahan :
• tali/kawat
• Umpan
• Batang kayu
• Cabang pohon
Membaca Jejak
Jenis :
• Jejak buatan : dibuat oleh manusia
• Jejak alami : tanda jejak sebagai tanda keadaan lingkungan
Jejak alami biasanya menyatakan tentang :
• Jenis binatang yang lewat
• Arah gerak binatang
• Besar kecilnya binatang
• Cepat lambatnya gerak binatang
Membaca jejak alami dapat diketahui dari :
• Kotoran yang tersisa
• Pohon atau ranting yang patah
• Lumpur atau tanah yang tercecer di atas rumput
Air
Seseorang dalam keadaan normal dan sehat dapat bertahan sekitar 20 – 30 hari tanpa makan, tapi orang tsb hanya dapat bertahan hidup 3 – 5 hari saja tanpa air.
Air yang tidak perlu dimurnikan :
1. Hujan
Tampung dengan ponco atau-daun yang lebar dan alirkan ke tempat penampungan
2. Dari tanaman rambat/rotan
Potong setinggi mungkin lalu potong pada bagian dekat tanah, air yang menetes dapat langsung ditampung atau diteteskan ke dalam mulut
3. Dari tanaman
Air yang terdapat pada bunga (kantung semar) dan lumut
Air yang harus dimurnikan terlebih dahulu :
1. Air sungai besar
2. Air sungai tergenang
3. Air yang didapatkan dengan menggali pasir di pantai (+ 5 meter dari batas pasang surut)
4. Air di daerah sungai yang kering, caranya dengan menggali lubang di bawah batuan
5. Air dari batang pisang, caranya tebang batang pohon pisang, sehingga yang tersisa tinggal bawahnya lalu buat lubang maka air akan keluar, biasanya dapat keluar sampai 3 kali pengambilan
Makanan
Patokan memilih makanan :
• Makanan yang di makan kera juga bisa di makan manusia
• Hati-hatilah pada tanaman dan buah yang berwarna mencolok
• Hindari makanan yang mengeluarakan getah putih, seperti sabun kecuali sawo
• Tanaman yang akan dimakan di coba dulu dioleskan pada tangan-lengan-bibir-lidah, tunggu sesaat. Apabila aman bisa dimakan
• Hindari makanan yang terlalu pahit atau asam Hubungan air dan makanan
• Untuk air yang mengandung karbohidrat memerlukan air yang sedikit
• Makanan ringan yang dikemas akan mempercepat kehausan
• Makanan yang mengandung protein butuh air yang banyak
Tumbuhan yang dapat dimakan
Dari batangnya :
• Batang pohon pisang (putihnya)
• Bambu yang masih muda (rebung)
• Pakis dalamnya berwarna putih
• Sagu dalamnya berwarna putih
• Tebu
Dari daunnya :
• Selada air
• Rasamala (yang masih muda)
• Daun mlinjo
• Singkong
Akar dan umbinya :
• Ubi jalar, talas, singkong
Buahnya :
• Arbei, asam jawa, juwet
Tumbuhan yang dapat dimakan seluruhnya :
• Jamur merang, jamur kayu
Ciri-ciri jamur beracun :
• Mempunyai warna mencolok
• Baunya tidak sedap
• Bila dimasukkan ke dalam nasi, nasinya menjadi kuning
• Sendok menjadi hitam bila dimasukkan ke dalam masakan
• Bila diraba mudah hancur
• Punya cawan/bentuk mangkok pada bagian pokok batangnya
• Tumbuh dari kotoran hewan
• Mengeluarkan getah putih
Binatang yang bisa dimakan
• Belalang
• Jangkrik
• Tempayak putih (gendon)
• Cacing
• Jenis burung
• Laron
• Lebah , larva, madu
• Siput
• Kadal : bagian belakang dan ekor
• Katak hijau
• Ular : 1/3 bagian tubuh tengahnya
• Binatang besar lainnya
Binatang yang tidak bisa dimakan
• Mengandung bisa : lipan dan kalajengking
• Mengandung racun : penyu laut
• Mengandung bau yang khas : sigung
Api
Bila mempunyai bahan untuk membuat api, yang perlu diperhatikan adalah jangan membuat api terlalu besar tetapi buatlah api yang kecil beberapa buah, hal ini lebih baik dan panas yang dihasilkan merata.
1. Dengan lensa / Kaca pembesar
Fokuskan sinar pada satu titik dimana diletakkan bahan yang mudah terbakar.
2. Gesekan kayu dengan kayu.
Cara ini adalah cara yang paling susah, caranya dengan menggesek-gesekkan dua buah batang kayu sehingga panas dan kemudian dekatkan bahan penyala, sehingga terbakar
3. Busur dan gurdi
Buatlah busur yang kuat dengan mempergunakan tali sepatu atau parasut, gurdikan kayu keras pada kayu lain sehingga terlihat asap dan sediakan bahan penyala agar mudah tebakar.
Bahan penyala yang baik adalah kawul terdapat pada dasar kelapa, atau daun aren
Survival kit
Ialah perlengkapan untuk survival yang harus dibawa dalam perjalanan :
• Perlengkapan memancing
• Pisau
• Tali kecil
• Senter
• Cermin suryakanta, cermin kecil
• Peluit
• Korek api yang disimpan dalam tempat kedap air
• Tablet garam, norit
• Obat-obatan pribadi
• Jarum + benang + peniti
• dll


Materi Botani dan Zoologi Praktis
TIU : Memahami dan mengapikasikan pengetahuan Botani dan Zoologi Praktis
TIK :
1. Mengertahui tumbuhan yang dapat dijadikan makanan, suber air, obat-obatan, tempat perlindungan, sarana memasak dan membuat api
2. Mengetahui tumbuhan-tumbuhan yang berbahaya atau beracun
3. Mengetahui manfaat hewan sebagai sumber makanan
4. mengetahai hewan-hewan yang berbahaya
Bahan Materi
- Cara hidup di alam bebas dengan memanfaatkan pengetahuan Botani dan Zoologi Praktis.
- Pengetahuan Botani dan Zoologi Praktis di alam bebas.
- Manfaat tumbuhan, yaitu : dapat dikomsumsi sebagai makanan, sumber air minum, bahan obat-obatan, sarana memasak, untuk membuat api, dan untuk membuat tempat perlindungan (bivak).
- Tumbuhan yang berbahaya bagi manusia.
- Manfaat hewan sebagai bahan makanan dan penanda ke sumber air.
- Hewan-hewan yang berbahaya bagi manusia.
PENDAHULUAN
Kegiatan alam terbuka (KAT) merupakan kegiatan yang penuh dengan tantangan dan resiko. Oleh karena itu, para penggiat seharusnya telah dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan dasar mengenai KAT guna kelancaaran dan keberhasilan kegiatan tersebut. Adapun pengetahuan-pengetahuan tersebut antara lain, Persiapan Perjalanan Alam Terbuka (PPAT), Mountaineering, Navigasi Darat, Botani dan Zoologi Praktis, dan Survival, yang kesemuanya saling berkaitan.
Pengetahuan mengenai Botani dan Zoologi Praktis sebagai salah satu pengetahuan dasar KAT sama pentingnya untuk diketahui disamping pengetahuan lainnya yang telah disebutkan di atas. karena tidak selamanya seorang penggiat alam dibuai dengan hal yang indah, sewaktu-waktu penggiat tersebut akan dihadapkan dengan keadaan survival yang berarti terancamnya kelangsungan kehidupan kita, itulah sebabnya pengetahuan survival yang masih ada kaitannya dengan pengetahuan Botani Zoologi Praktis merupakan pengetahuan dasar teknik hidup di alam bebas.
BOTANI
Pengertian Botani yaitu ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan, namun pada materi ini yang dibahas hanya yang berhubungan dengan kegiatan alam terbuka, yaitu bagaimana kita dapat memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan kita, terutama pada keadaan survival.
Pemanfaatan tumbuhan secara praktis di lapangan bagi kepentingan manusia, dapat dijadikan sebagai :
a. Bahan Makanan
Pedoman menkonsumsi tumbuhan sebagai makanan dilapangan :
- Tumbuhan tersebut sudah dikenal dan biasa dimakan
- Buah-buahan yang akan dimakan dan belum dikenal sebaiknya dioleskan sedikit dibibir dan ditunggu ada/tidak reaksi.
- Sebaiknya makan tumbuhan jangan hanya satu jenis saja.
- Sebaiknya bagian yang akan dimakan daunnya masih muda (pucuknya)
- Apabila daunnya yang akan dikonsumsi maka sebaiknya tidak bergetah atau berbulu.
- Tumbuhan yang tidak berbau busuk.
- Tumbuhan yang dimakan oleh hewan menyusui (mamalia).
- Tumbuhan tersebut tidak hidup menyendiri (soliter).
- Apabila Buahnya yang akan dikonsumsi maka buah tersebut tidak berwarna mencolok.
- Buah-buahan yang berwarna ungu sebaiknya tidak di makan karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid
Contoh jenis tumbuhan yang dapat di konsumsi
- Umbi Talas (Colocasia sp.), Rumput Teki (Cyperus rotondus)
- Arbei hutan (Rubus sp). Markisa (Passiplora guandrangularis), Bune (Antidesma bunius (L) Spreng).
- Biji muda Sengon (Albizia lophata) dan Kaliandra (Caliandra Cahartica).
- Daun muda Paku Tiang (alsophila glauca), selada air (Nasturtium officinale).
- Daun Begonia (Begonia sp.), Rebung Bambu (Bambusa sp.).
- Bunga Honje atau Kecombrang (Nicolara sp.) dan Bunga Turi (Sesbania glandiflora).
- Pisang Hutan muda (Musa sp.) yang dapat dimakan yaitu : buah, jantung, batang bagian dalam dan bongkol pisang muda.
- Jenis jamur hutan yang dapat dimakan dan mengandung protein tinggi yaitu Jamur Tiram (Pleutotus ostratus) dan Jamur Kuping (Auricularia jadae).
b. Bahan Obat-Obatan
Sudah sejak jaman dahulu manusia memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan obat-obatan. Antara lain digunakan sebagai obat demam, sakit kepala sakit gigi, luka, digigit ular beracun dan lain sebagainya (Lihat Daftar Tumbuhan Obat)
c. Tempat Berlindung
Sebaiknya tempat berlindung (beristirahat) dialasi dengan dedaunan, dapat mencegah menghantarkan dingin langsung dari tanah, pohon tumbang dapat dijadikan sebagai tempat berlindung.
d. Sumber Air
Untuk mendapatkan air dari tumbuhan dapat dilakuan dengan cara:
- Menyelubungkan ranting dan daunnya dengan sebuah kantong plastik yang ujungnya diikat, penguapan dari daun dapat menyebabkan pengembunan pada plastik bagian dalam.
- Mengumpulkan embun dari tumbuhan dengan menggunakan kain.
- Mengambil air dari batang tanaman rambat seperti rotan dengan cara memotong bagian atas setinggi mungkin dan bagian bawah yang dekat dengan tanah, air tetesannya dapat langsung diminum.
- Mengambil air yang tertampung pada daun-daun yang lebar, misalnya pisang-pisangan dan talas-talasan biasanya setelah hujan atau embun di pagi hari. Pada ruas Bambu dan pada Kantung Semar, sebaiknya disaring dan dimasak dahulu karena sering terdapat serangga yang mati dan berbau.
e. Bahan Untuk Menyalakan Api
Pada daerah yang lembab dan basah, sebelum menyalakan api, kumpulkan dalu ranting-ranting kecil yang kering sebagai penyala awal yang mudah terbakar, atau dengan cara mengiris setipis mungkin kayu yang ada hingga menjadi serpihan. Untuk membuat api, dapat dilakukan dengan cara menggesekkan bambu dengan bambu (kayu kering) yang keras secara konstan dan cepat (gerakan seperti menggergaji) hingga panas dan mengeluarkan asap, simpan bahan penyala dekat sumbur panas lalu gesek kembali hingga bahan penyala terbakar.
f. Sarana Kegiatan Memasak.
Fasilitas di alam yang dapat digunakan sebagai sarana kegiatan memasak, seperti bambu atau kelapa yang masih muda yang dilubangi ujungnya, digunakan sebagai wadah memasak.
Tumbuhan yang berbahaya
Racun tumbuhan terdapat dalam akar, umbi, batang, ranting, daun, biji, dan bulu-bulu (trikoma). Racun tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit, dapat menyebabkan kebutaan jika terkena mata, bila masuk dalam peredaran darah dapat menyebabkan keracunan, atau dapat menyebabkan kita keracunan makanan melalui saluran pencernaan.
Adapun ciri-ciri tumbuhan yang beracun antara lain :
- Mempunyai getah seperti susu, biasanya beracun untuk dikomsumsi sebagai makanan.
- Buah-buahan yang warnanya menyolok, biasanya beracun untuk dikomsumsi sebagai makanan.
- Daun yang mempunyai bulu-bulu atau duri-duri halus, biasanya menimbulkan gatal-gatal.
- Khusus untuk jamur, ciri-ciri yang beracun yaitu pada tangkai terdapat bagian yang menyerupai cincin, warna menyolok, berbau busuk, biasanya hidup pada tempat-tempat yang kotor(seperti kotoran hewan), jika diiris/dipotong dengan pisau perak meninggalkan bekas noda, jika dimasak dengan nasi akan meninggalkan warna gelap pada nasi disekitar jamur tersebut.
ZOOLOGI
Pengetahuan tentang hewan penting pula diketahui bagi para penggiat alam bebas. Dimana hewan dapat dimanfaatkan dalam usaha untuk menambah bahan makanan dan dapat dijadikan penanda ke sumber air. Oleh karena itu maka perlu juga diketahui mengenai perihal hewan-hewan dan kehidupan mereka. Cabang biologi yang mempelajari tentang hewan disebut Zoologi. Namun dalam materi ini hanya membahas mengenai peranan hewan bagi penggiat alam bebas
Hewan dapat dikomsumsi sebagai makanan, namun sebelumnya diperhatikan dahulu bahwa :
- Pada umumnya hewan bersifat mobil.
- Ukuran tubuh hewan sangat bervariasi
- Hewan mempunyai pola pewaktuan aktivitasnya, dapat aktif di siang hari atau aktif di malam hari.
Hal-hal yang perlu diperhatikan tentang kehadiran suatu jenis hewan :
- Distribusi lokal dan regoinal serta kelimpahan populasi.
- Pengaturan fisiologis, respon, adaptasi struktural dan perilaku perubahan terhadap perubahan
- Perilaku dan aktivitas hewan dalam habitatnya.
- Perubahan-perubahan secara berkala (harian, musiman, dll) dari kehadiran aktivitas atau kelimpahan populasi hewan.
- Dinamika populasi dan komonitas serta pola interaksi-interaksi hewan dalam populasi dan komunitas.
Peran hewan
Sebagai sumber makanan
Hal yang perlu diperhatikan :
- Jenis hewan tersebut
- Tempat hidup atau habitatnya
- Ukuran tubuhnya
- Makanannya
- Pola tingkah laku hewan tersebut.
Hewan yang dapat dimakan antara lain :
- Mollusca (kerang-kerangan)
- Annelida (cacing)
- Insecta (serangga)
- Crustacea (udang-udangan)
- Pisces (ikan)
- Amfibia (katak)
- Reptilia (hewan melata)
- Mamalia (hewan menyusui)
- Aves (bangsa murung)
Penanda ke sumber air
- Hewan bertulang belakang (Vertebrata), jejaknya yang menuruni lembah biasanya menuju ke sumber air.
- Burung, jika terbang rendah secara langsung biasanya menuju ke sumber air dan jika terbangnya singgah-singgah biasanya berasal dari sumber air.
- Serangga, biasanya hidup tidak jauh dari sumber air.
HEWAN YANG BERBAHAYA DAN BERBISA
Hewan dapat pula menimbulkan bahaya bagi manusia. Hal ini dapat disebabkan jika ia merasa terganggu dan dengan alat pembela dirinya maka hewan tersebut menyerang. Adapun jenis hewan yang berbahaya dan berbisa yang bisa kita jumpai di alam terbuka adalah sebagai berikut :
- Nyamuk Malaria (Anopheles sp.)
- Agas
- Semut Api
- Tawon atau lebah (Apis sp.)
- Kelabang (Centripoda)
- Kalajengking (Heterometrus cyaneus)
- Pacet (Haemadipsa zeylanica) dan Lintah (Hirudineae sp.)
- Harimau (Panthera tigris) dan Macan Kumbang (Panthera pardus)
- Buaya (Crocodilla pororsus)
- Ular (Ophidia)
Beberapa petunjuk untuk mengidentifikasi ular berbisa :
- Tidak semua ular berbisa kepalanya segitiga, tetapi ular yang kepalanya segitiga adalah berbisa.
- Pada punggungnya berlunas sehingga membentuk garis punggung mulai dari belakang sampai ekor.
- Mempunyai kelenjar gigi bisa pada bagian kepala.
- Jika menggigit, meninggalkan bekas gigitan berupa dua buah lubang (gigi bisa).
DAFTAR TUMBUHAN OBAT
Beberapa jenis tumbuhan yang biasa dijumpai di alam terbuka/lapangan yang dapat di manfaatkan sebagai obat, antara lain :
1. Arbenan (Dechesnea indica)
Kegunaan :
- Muntah darah: Caranya herba segar ditumbuk kemudian diberi air ±1 gls dicampur dengan gula merah secukupnya kemudian di tim, saring, setelah dingin baru diminum
- Batuk, Flu/influensa: Herba digodok kemudian airnya diperas lalu diminum.
- Digigit ular atau serangga: Herba segar ditumbuk sampai lumat kemudian dibubuhkan di tempat yang tersengat atau tempat yang sakit.
2. Asam (Tamarindus indica L.)
Kegunaan :
- Bisul: Biji asam ditumbuk hingga halus diberi sedikit air garam dan dipakai untuk menurap bisul, lalu dibalutkan dan diganti 2 kali sehari.
- Sariawan: Kumur-kumur dengan air asam
- Demam: Daun asam ditumbuk kemudian perasan airnya diminum
- Rematik/bengkak terpukul: Daun muda asam dan rimpang kunyit digiling halus, seduh dengan sedikit air panas kemudian dipakai untuk menurap bagian yang sakit. Atau buah asam tanpa biji dilumatkan seperti bubur kemudian dipanaskan sebentar kemudian dipakai untuk menurap bagian yang sakit.
- Keseleo : Daun segar dicuci kemudian ditumbuk halus seperti bubur kemudian diturapkan ke tempat yang sakit.
3. Bandotan (Ageratum longzoldes L.)
Kegunaan :
- Demam, malaria dan radang paru (pnemonia): Herba kering dimasak dengan air kemudian airnya diminum sehari 2x.
- Keseleo: Daun bandotan dilumatkan kemudian dibalurkan di tempat yang sakit atau diturapkan pada bagian yang sakit, diganti 2x sehari.
4. Nangka (Arthocarpus heterophyllus )
Kegunaan :
- Luka luar, borok: Daun dilumatkan menjadi bubuk kemudian dibubuhkan ditempat yang sakit.
- Bisul, gigitan ular: Getah nangka dibubuhkan pada tempat yang sakit.
- Sembelit: Buah nangka dimakan
- Demam, malaria: Kayu nangka di rebus kemudian diminum.
- Diare dan demam: Akar di rebus kemudian diminum airnya.
5. Teki (Cyperus rotundus)
Kegunaan :
- Bisul, luka tepukul, memar, gatal-gatal pada kulit: Teki dicuci digiling halus, kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit.
6. Pepaya (Carica papaya L.)
Kegunaan :
- Malaria : Daun pepaya muda yang segar dicuci, digiling hingga halus dan tambahkan ¾ gelas air masak dan garam secukupnya, diperas, disaring dan diminum 3 x sehari.
- Digigit ular berbisa: 5 jari akar pepaya dicuci, ditumbuk hingga halus dan ditambahkan dengan air garam tumbuk hingga seperti bubur, turapkan pada bekas gigitan lalu balut ganti 2x sehari-hari.
- Sakit maag: 1 buah pepaya masak, kupas, cuci dengan air masak yang diberi air garam, dimakan 2x sehari, sehabis makan nasi.
- Kaki gajah: Daun pepaya secukupnya dimasak dipakai merendam kaki yang membesar.
- Luka bakar: Getah pepaya diusap ditempat pada luka bakar agar mencegah timbulnya lepuhan.
7. Senggani (Melastoma candidum)
Kegunaan :
- Sariawan, diare: 2 lembar daun muda dicuci lalu dibilas dengan air matang, kunyah dengan garam secukupnya lalu ditelan, buah dimakan sebagai obat sariawan.
- Menetralkan racun singkong: 60 – 90 gram daun atau akar digodok, lalu diminum.
8. Cengkeh (Egunia aromatika (L))
Kegunaan :
- Sakit perut, mulas dan mual: cara penanggulangannnya adalah 10 tetes minyak cengkeh seduh dengan ¼ cangkir air panas ditambahkan dengan 1 sendok makan madu, aduk sampai rata, selagi hangat minum 2 kali sehari.
- Muntah karena lambung dingin, mual dan amandel: Beberapa butir cengkeh diseduh diminum sebagai teh.
- Sakit gigi: 10 biji cengkeh disangrai hingga hangus kemudian giling, kemudian masukan ke dalam lubang gigi yang sakit tutup dengan kapas.
9. Ketimun (Cucumus sativus L.)
Kegunaan :
- Tekanan darah tinggi: 2 buah ketimun di parut kemudian di peras air perasan tersebut di minum.
- Demam: ketimun dicuci kemudian di parut, hasil parutan di kompreskan di atas perut.
10. Kunyit (Curcuma Longa Linn).
Kegunaan :
- Demam, pilek dan hidung tersumbat: 20 gr rimpang segar, cuci, parut dan tambahkan ½ gls air matang kemudian di aduk dan di peras dengan sepotong kain, air perasan tersebut di minum 2 kali sehari, atau ambil sepotong kunyit, iris secukupnya , rebus dengan 1 gelas air sampai mendidih uapnya dihirup melalui lubang hidung yang tersumbat.
11. Lengkuas (Alpina galanga (L) Willd)
Kegunaan :
Menghilangkan Rasa dingin, Kembung, muntah, mual, diare, kurang napsu makan: 3 – 6 gr lengkuas direbus, kemudian airnya diminum.
12. Bakung putih (Ctinum aciaticum L.)
Kegunaan :
- Sakit gigi: akar bakung digiling, lalu ditempelkan pada bagian yang sakiit, atau akar direbus dengan air bersih hingga mendidih lalu air hasil rebusan dikumur lalu dibuang.
- Keseleo: Daun bakung dihangatkan di atas api kecil hingga layu kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit.
- Bisul, radang kulit bernanah, bengkak: Daun dan bunga dicuci dan dihaluskan kemudian ditambahkan sedikit madu, kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit.
- Luka karena benda beracun: Umbi bakung dicuci kemudian dihaluskan, ditempelkan pada bagian yang luka.
- Mengatasi buang air yang tidak lancar: daun diolesi dengan minyak kelapa lalu ditempelkan pada daerah kandung kemih.
- Luka akibat benda beracun, digigit ular: 5 – 10 gr umbi dicuci, dihaluskan, disaring kemudian airnya diminum dan ampasnya ditempelkan pada bagian yang luka kemudian dibalutkan.
Catatan: Tumbuhan bakung mengandung racun, terutama dibagian umbinya, gunakan secara hati-hati.
13. Begonia (Begonia sp.)
Kegunaan :
Sakit tenggorokan: 15 gr umbi begonia dicuci kemudian diiris-iris, tambahkan 300 cc air lalu dihaluskan, air tersebut dipakai untuk kumur-kumur.
14. Bugenfil (Bougainvilaea glabra Chaicy)
Kegunaan :
Bisul: dengan cara bunga bugenfil dan daun cocor bebek, dibersihkan kemudian dihaluskan dan ditempelkan pada bagian yang sakit.
15. Bunga Matahari (Helianthius annus L)
Kegunaan :
- Sakit gigi: 60 gr dasar bunga + 5 gr jahe di rebus dengan 600 cc hingga menjadi 300 cc, kemudian disaring, lalu diminum selagi hangat.
- Sakit perut saat datang haid: 30 gr bagian dasar bunga matahari + gula merah secukupnya direbus dengan air secukupnya, disaring lalu air tersebut diminum.
16. Bunga Tasbih (Canna Indica)
Kegunaan :
- Luka berdarah: radang kulit bernanah, jerawat: akar atau rimpang segar bunga tasbih secukupnya dihaluskan kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit.
- Ambein: 30 – 60 gr, akar rimpang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring kemudian diminum.
17. Bungur (Lagerstromia indica L)
Kegunaan :
- Migrain atau sakit kepala sebelah: 30 gr daun dan akar dimasak bersama 60 gr daging sapi lalu dimakan
- Sakit gigi: 15 gr akar bungur dimasak bersama dengan daging ayam atau sapi hingga matang lalu dimakan.
18. Kembang merak (Caesalpina pulcherrima (L))
Kegunaan :
- Luka terpukul: Bunga dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
- Penyakit kulit: Daun dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit.
- Sariawan: Daun kembang merak direbus hingga mendidih, disaring airnya dipakai berkumur-kumur.
- Perut kembung: Daun + alang-alang + bawang putih ditumbuk halus lalu dibalurkan pada perut yang kembung
- Panas: Bunga kembang merak direbus lalu disaring dan diminum.
- Diare akut: Kulit batang ditumbuk halus, diseduh dengan 100 cc air lalu diminum hangat-hangat.
Catatan : Wanita hamil di larang minum obat ini.
19. Kembang pukul empat (Mirabilis jalapa L)
Kegunaan :
- Bisul: daunnya dihaluskan ditambahkan sedikit garam dan ditempelkan pada bisul dan dibalutkan kain kasa.
- Jerawat: Buahnya dibuat zat tepung dan ditambahkan air secukupnya lalu diolesi muka yang berjerawat.
- Koreng, luka terpukul, eksim: Tumbuhan segar secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit atau direbus dengan air secukupnya, digunakan untuk mencuci bagian yang sakit.
- Amandel, radang tenggorokan: akar kembang pukul empat dibersihkan kemudian dijus, lalu airnya diminum.
20. Tomat (Lycopersicon esculentum)
Keguanan :
- Kulit terbakar sinar matahari: Daun muda setelah dicuci bersih, diremas, dibalutkan ke kulit yang terbakar.
- Demam: 3 buah tomat masak dicuci dan dipotong-potong, diremas dengan ½ cangkir air masak dan 1 sendok makan madu, peras dan saring lalu diminum 3 kali sehari.
21. Melati (Jasminum sambac)
Kegunaan :
- Luka, patah tulang, keseleo: Akar melati secukupnya dicuci dan dihaluskan lalu dimasak, kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalutkan dengan kain kasa.
- Susah tidur (Insomnia): 1 – 1,5 gr akar dicuci bersih, digiling tambahkan air masak secukupnya, saring kemudian diminum.
- Radang mata merah: Bagian bunga dicuci bersih lalu digodok sebagian air diminum dan sebagian lagi untuk mencuci mata.
- Bengkak akibat gigitan binatang: Daun atau bunga secukupnya dicuci, digiling halus, tempel ke tempat yang sakit.
- Demam, sakit kepala: 10 gr daun dan 10 bunga melati, diremas-remas, direndam dengan air secukupnya air tersebut digunakan untuk mengompres.atau akarnya dilumatkan dan ditempelkan pada dahi.
- Cacingan: 15 gr akar + 1 pilah daun pepaya direbus dengan 600 cc air rebus hingga air menjadi 300 cc lalu disaring, air saringan diminum hangat-hangat..
- Sesak napas: 10 lembar daun melati direbus dengan 600 cc air rebus hingga mendidih, tunggu hingga air rebusan menjadi 300 cc kemudian beri dengan garam secukupnya, saring dan minum 2x sehari sebanyak 150 cc.
Catatan: wanita hamil dan dalam kondisi lemah dilarang menkomsumsi obat ini.
22. Widuri (Calotropis gigantea).
Kegunaan :
- Gigi rusak: Getah widuri 3 – 4 tetes dengan kapas dan dilumurkan pada gigi yang rusak dan jangan sampai kena gigi yang sehat.
- Kutil: Getah widuri + kapur sirih diolesi pada kutil 2 –3 kali sehari.
- Eksim: Getah dioleskan 2 – 3 kali sehari.
23. Alang-alang (Imperata cylindrica)
Kegunaan :
- Muntah darah, mimisan: 30 –60 gr akar segar yang telah dibersihkan, dipotong-potong lalu digodok dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas, minum setelah dingin.
24. Bayam duri (Amaranthus spinosus)
Kegunaan :
- Sakit kerongkongan: 45 gr akar segar dicuci bersih, digodok, minum.
- Demam: 1 genggam daun segar dicuci, digiling halus dan ditambahkan air secukupnya dan dikompreskan pada dahi.
25. Belimbing manis (Averrhoa carambola)
Kegunaan :
- Influenza, sakit tenggorokan: 90 – 120 gr buah belimbing segar diparut, air perasannya diminum, atau buahnya dimakan.
- Bisul: daun segar secukupnya dicuci, digiling, diaduk dengan air cucian beras, sampai menjadi adonan seperti bubur, tempelkan ke tempat yang sakit lalu dibalut.
- Malaria: 15 –24 gr Bunga kering diseduh dengamn air yang mendidih, diminum 2 kali sehari.
26. Cabe rawit (Capsicum frutescons)
Kegunaan :
- Sakit perut: Daun muda digiling halus lalu dicampurkan dengan sedikit kapur sirih dibalurkan pada perut yang sakit.
- Frostbite: kulit cabe ditempelkan pada bagian yang sakit.
27. Sambiloto (Andrographis pariculata)
Kegunaan :
- Batuk rejan: 3 lembar daun diseduh dengan air panas, dicampur dengan madu secukupnya minum sehari 3 kali.
- Sakit gigi, infeksi telinga tengah, hidung berlendir: 9 – 15 gr herba segar digodok dan diminum atau dilumatkan dan diperas airnya untuk tetes telinga.
- Digigit ular berbisa: Daun segar dilumatkan diaduk dengan tembakau (rokok) diturapkan pada tempat yang luka, 9 –15 gr daun segar, digodok,diminum.
- Demam: Tumbuk segenggam daunnya dan 1 sloki air bersih, disaring, diminum daun segar sambiloto untuk mengompres badan yang panas.
28. Jambu biji (Psidium guajava)
Kegunaan :
- Diare: 3 lembar daun jambu biji mudah dikunyah dengan sedikit garam kemudian ditelan, dikonsumsi 2 kali sehari, atau ditumbuk dengan ½ cangkir air, kemudian diperas lalu diminum.
- Luka berdarah: Daun segar dilumatkan tempelkan pada bagian yang sakit.
29. Jarak pagar (Jatropha capcar)
Kegunaan :
- Gatal-gatal, eksema: Daun dipanaskan diatas api sampai lemas,diremas untuk pemakaian setempat.
- Jatuh, terpukul, bengkak: Daun segar dicuci bersih, kemudian diremukkan tempelkan pada bagian yang sakit.
- Sakit gigi: Petik setangkai daun, getahnya diambil lalu dimasukkan pada lubang gigi yang saki.
30. Kangkung (Ipomoer aquabiza)
Kegunaan :
- Keracunan makanan: 500 – 1000 gr kangkung segar cuci kemudian bilas dengan air matang, tumbuk lalu diperas airnya, kemudian diminum.
- Mimisan: 50 gr kankung segar dicuci bersih kemudian ditambah gula secukupnya, digiling halus kemudian diseduh dengan air panas setelah dingin disaring kemudian diminum.
- Susah tidur, sembelit: Batang dan daun direbus dan dimakan sebagai lalap atau ditumis.
- Badan lemah (Neurasthenia): Kangkung segar 1/3 genggam daun, ¼ genggam akar, dicuci ditumbuk halus tambhakan ½ cangkir air masak dan 1 sendok madu diperas, disaring minum 3 kali sehari.
- Digigit ular: kangkung segar dicuci, ditumbuk halus, diperas airnya sampai terkumpul ½ mangkuk diminum bersama arak, ampasnya dibubuhkan pada tempat yang sakit.
- Digigit lipan: Kangkung segar, setelah dicuci ditambahkan garam secukupnya digiling hingga halus, dibubuhkan pada tempat yang sakit, lalu dibalutkan.
31. Pacing (Costus speciosus)
Kegunaan :
- Digigit ular: Satu batang paling seutuhnya dicuci lalu ditumbuk halus, beri air garam ampasnya untuk menurap luka gigitan ular lalu dibalutkan sehari 2 kali.
- Radang mata: 3 jari batang paling cuci ditumbuk, peras dan saring airnya untuk ditetesi pada mata yang sakit, 3 – 4 kali perhari sebanyak 2 tetes.
32. Pohon Sig Sag (Pedilanthus tithymaloides)
Kegunaan :
- Borok, koreng, luka berdarah: Tanaman segar dicuci bersih, digiling bubuhi ke tempat yang sakit
- Gigitan lipan atau kelabang, bengkak terpukul: Tanaman dilumatkan dan dibubuhkan ke tempat yang sakit.
33. Pule pandak (Ranfolvia serpentina)
Kegunaan :
- Sakit kerongkongan: Akar secukupnya di iris tipis-tipis akar tersebut dihisap seperti permen
- Sakit kepala, susah tidur, pusing, demam, radang kantung empedu, luka terpukul, kurang napsu makan, sakit perut: 10 -15 gr akar digodok diminum.
- Demam influenza : 25 gram daun digodok diminum
- Luka terpukul atau digigit ular: Daun segar dilumatkan,dibubuhkan pada tempat yang sakit.
- Luka berdarah: Daun muda secukupnya ditumbuk dan dibubuhi pada tempat yang sakit.
34. Rumput bambu (Lophatherum gracile)
Kegunaan :
- Demam, gelisah, haus: 10-15 gr daun atau akar dicuci bersih, lalu digodok, minum setelah dingin .
- Demam, haus, air kemih sedikit termasuk infeksi akut pada saluran kemih: 3 – 9 gr daun dan batang dicuci bersih lalu digodok dan diminum sebagai teh.
- Bisul pada kelopak mata (hordeolum), dan luka pada selaput bening mata: Batang dan daun dicuci bersih, dibilas dengan air matang, ditumbuk halus lalu diperas, air perasan dipakai sebagai obat tetes.
35. Srikaya (Annona squamosa L.)
Kegunaan :
- Borok, bisul yang keras: daun secukupnya setelah dicuci bersih digiling halus sampai menjadi bubur, tambahkan sedikit garam, dipakai untuk menurap bagian yang sakit. Air godokan daunnya digunakan untuk mencuci luka dn borok.
- Tiba-tiba pingsan, menenangkan pada gangguan histeris: Daun secukupnya setelah dicuci bersih, lalu diremas atau ditumbuk halus, penderita menghirup bau remasan atau air perasan daun tersebut.
- Obat luka: Daun secukupnya digodok, airnya untuk mencuci luka.
36. Suruhan (Piperomis pellucida)
Kegunaan :
- Sakit kepala: seluruh tumbuhan dilumatkan, ditempelkan ke tempat yang sakit.
- Sakit perut: 30 gr herb segar setelah dicuci ditumbuk halus, air perasannya diminum.




Nih sedikit Aku bagikan salah satu hasil dalam menimbah ilmu Palang Merah. Aku perkenalkan pada kalian tentang PPPK dengan kepanjangan “Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan”, simak dengan baik-baik! Pertolongan pertama bukanlah mengambil alih tugas dokter, melainkan usaha darurat sebelum dokter datang “intinya kita harus bisa menolong orang ini jangan sampai mati sebelum dokter datang atau korban tiba di rumah sakit, setelah dokter sampai atau korban sudah tiba di rumah sakit maka itu bukan kewajiban kita (kita sudah bisa lepas tangan)”. Dipersyaratkan bahwa usaha yang seringkali bisa menyelamatkan nyawa orang ini, tidak boleh malahan mencelakakan orang yang ditolong.
Ini tindakan Pertolongan Pertama bagi kaum awan yang berniat melakukan Pertolongan Pertama dalam keadaan darurat:
- Jika Korban Berhenti Bernapas
Terapkan segera napas buatan dengan metode mulut ke mulut. Bebaskan jalan napas dari semua yang menghalangi kelancaran lalu lintas udara, dengan cara: Palingkan kepala korban ke samping, bersihkan hidung dan mulut dari kotoran-kotoran yang berupa cairan, darah dan muntahan, dengan jari telunjuk atau sapu tangan. Tariklah lidah ke depan, agar lidah tidak tersumbat olehnya.
- Jika Terjadi Pendarahan Parah
Lakukan penekanan langsung pada luka, sampai pendarahan itu berhenti, atau tekanlah luka itu secara tidak langsung dengan kasa kompres atau sapu tangan bersih. Gunakan telapak tangan untuk menekan, lakukan tekanan persis di atas luka. Dalam keadaan darurat, gunakan pangkal telapak tangan tanpa apa-apa. Kendorkan tekanan secara berangsur (luka jangan diusap). Luka pada kaki atau tangan korban harus diletakkan pada tempat yang lebih tinggi dari tubuh (gunakan bantal sebagai penyangga). Luka yang disertai patah tulang “tidak boleh di tinggikan”. Jangan gunakan torniket, kecuali jika usaha penghentian pendarahan gagal.
- Mencegah Shock
Selimuti korban, jaga agar korban tetap hangat, tetapi korban jangan sampai kepanasan atau keringatan. Kalau korban bisa menelan, berikan minuman hangat atau “larutan shock”(1 sendok teh 5 cc garam; 0.5 sendok the 2.5 cc tepung soda pengembang kue yang dilarutkan dalam 5 gelas air). Berikan se-sendok demi se-sendok. Jangan masukkan apa pun ke mulut korban, kalau korban tidak sadar, setengah sadar, sedang muntah atau diduga ada luka dalam bagian perut.
- Jangan Pindahkan Korban
Jangan sekali-sekali memindahkan korban dari tempat terjadinya kecelakaan. Tunggu sampai dokter datang, kecuali dipermulakan pemindahan mutlak. Letakkan penderita terlentang di atas permukaan yang rata. Jangan angkat kepala korban, jangan didudukkan atau ditegakkan, jangan letakkan dalam posisi duduk di jok mobil. Membelat tulang yang patah, dapat dilakukan di tempat kecelakaan.
Panggil dokter, tapi kalau perlu berikan napas buatan lebih dahulu. Bersihkan saluran udara dan hentikan pendarahan. Tindakan-tindakan yang tepat dapat menyelamatkan nyawa korban. Semoga berguna!




Pecinta Alam
BLOG BAGI PARA PECINTA ALAM YANG BERISIKAN TENTANG SEGALA HAL YANG BERKAITAN DENGAN KECINTAAN ALAM. BAGI ANDA YANG MENGUNJUNGI BLOG INI HARAP MENINGGALKAN KOMENTAR DEMI KEBAIKAN KITA BERSAMA.
Selasa, Januari 27, 2009
MEDIS PRAKTIS PPPK
Kegiatan alam terbuka yang dilakukan Mapalas merupakan kegiatan yang beresiko tinggi, dalam arti mengalami kecelakaan,dibandingkan kegiatan rumahan atau gedongan ,berlayar,memanjat tebing,menyelam,naik gunung,menelusuri goa ataupun mengarungi mengarungi sungai berjeram,beresiko lebih besar disbanding nonton film,atau ngeceng,ngerumpi,ataupun main bowling.Selai mengandung resiko tinggi,kegiatan Mapalas umumnya jauh dari keramaian,jauh dari pusat pengobatan,bahkan kadang-kadang jauh dari manusia.

Walaupunada kendala tersebut,anggota Mapalas tidak pernah berhenti melakukan melakukan kegiatan alam bebas. Karena berada ditengah alam yang jauh dari kebisingan dan polusi akan didapat keuntungan yang baik untuk kesehatan,serta terangsang untuk menguasia diri sendiri.Hal inilah yang membuat Mapalas tetap bergelut ditengah alam.

Ini bukan berarti mengabaikan resiko kecelakaan yang mungkin terjadi.Kita hidup dialam bebas harus siap menghadapi kemungkinan buruk itu,siap fisik,mental.peralatan dan pengetahuan.

Konsekwensinya anggota Mapalas harus menguasai tehnik dasar P3K.
DEFINISI

Pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) adalah perawatan pertama pertama yang diberikan pada orang yang mendapatkan kecelakaan atau sakit yang tiba-tiba. Ini berarti :

1. Pertolongan pertama harus diberikan dalam waktu singkat,meski pengangkutan dan perawatan selanjutnya dapat ditunda dalam beberapa jam atau beberapa hari

2. Pertolongan pertama adalah perawatan cepat. Berarti bukan hanya perawatan terhadap luka (fisik), namun juga perawatan terhadap mental ( psokologis ).

Prinsip dasar menghadapi kecelakaan,

1. Jangan panik : Kuasai keadaan (terutama untuk pimpinan rombongan). Bertindaklah cekatan ,jangan bersikap lambat. Berikan petunjuk-petunjuk dengan tenang dan jelas.

2. Indungi penderita dari sumber kecelakaan,atau hal-hal yang dapat memperberat keadaan korban.

3. Berikan pertolongan pertama sedini mungkin, jika lokasi kecelakaan sangat berbahaya dan sulit melakukan pertolongan pindahkan korban segera dan hati-hati.

4. Tenangkan penderita. Dalam melakukan perawatan,gunakan peralatan korban terlebih dahulu

5. Setelah keadaan darurat dikuasai periksa kemungkinan lula yang lain.

6. Seusai pertolongan pertama dilakukan,dan korban telah tenangserta aman,seluruh luka diketahui rencanakan langkah yang akan dilakukan selanjutnya.Tentukan apakah penderita penderita harus berjalan sendiri,dituntunatau ditandu.

7. Buat catatan lengkap tentang penderita,lokasi kecelakaan serta pengobatan (tindakan-tindakan yang telah dilakukan). Buat rangkap dua,satu untuk arsipdan lainnya serahkan pada petugas pemberi pertolongan selanjutnya (bila diperlukan)

JENIS KECELAKAAN DAN PERTOLONGANNYA

1. Trauma (luka akibat benturan)

a. Lecet :

Hanya kulit bagian luar terkelupas.Pendarahan biasanya minimal pertolongan : bersihkan luka dengan pencuci kuman,tutup dengan kasa steril,bila perlu lakukan dengan balut tekan

b. Pendarahan

b.1. Tertutup (pendarahan ) dibawah kulit.Indikasi : dari luar kulit terlihat biru dan bengkak .

Pertolongan :
Kompres dengan air dingin atau es pada dua jam pertama,untuk menghentikan proses pendarahan.Setelah itu kompres dengan air hangat / kompres panas setiap 2 jam sampai 4 jam selama lima belas menit,untuk mempercepat penyerapan darah oleh tubuh.

b.2. Terbuka

Indikasi : Lapisan bawah kulit ikut terbuka (terlihat) pendarahan banyak (luka besar). Dapat disebabkan oleh pendarahan pembuluh arteri.Ditandai dengan warna darah merah terang dan berpulsasi (berdenyut). Dengan menekan pembuluh darah antara jari dan tulang ,maka pendarahan akan berhenti.

Pertolongan :
- Tekan lansung pada bagian yang terluka secepatnya jangan membuang waktu mencari kasa steril,bila perlu lakukan dengan tangan.

- Tingikan bagian yang terluka.
- Bila tersedia lakukan kompres dingin disekitar luka
- Bila pendarahan masih terus berlangsung dan terjadi pada anggota tubuh yang bergerak maka lakukan pada bagian pangkal lengan /paha.Anggota gerak yang terluka (lihat gb 1 dan gb 2) bila darah mengucur lakukan torniket beberapa centimeter diatas luka.Torniket ini harus dibuka tiap 20 menit lebih kurang 1 sampai 3 menit (lihat gb 3)

b.3. luka kecil (Pendarahan sedikit), Pendarahan mudah dikontrol.

Pertolongan :

a. Pasif : luka harus dijaga kebersihannyausahakan ditutup dengan bahan steril.
b. Untuk luka teriris (oleh pisau ataugolok),lakukan dengan cara :
1. Cuci tangan bersih

2. Bersihkan luka dengan anti hama dan keringkan

3. Gunting plester

4. Sterilkan bagian yang kecil (yang menempel langsung pada luka)dengan memanaskanDekatkan kedua tepi luka lalu difiksasi dengan plester tersebut.

Catatan : Untuk korban dengan pendarahan hebat hati-hati dengan kemungkunan shok.

Patah Tulang

Terbagi menjadi dua :
- Tertutup
- Terbuka,yaitu jika ada hubungan antara tulang yang patah dengan udara luar.

Pertolongan :

Usahakan agar bagian yang patah tadi tidak dapat digerakkan dengan melakukan pembidaian secepatnya. Jangan coba – coba meluruskan atau menggerakan bagian yang patah. ada patah tulang terbuka usahakan usahakan agar dapat menutup Pada bagian yang terluka dengan Kasa steril untuk mencegah infeksi.

d. Terkilir

Renggangan pada jaringan lunak disendi,dengan tanda nyeri,bengkak dan kebiruan pada sendi.

Pengobatan :
- Lakukan kompres hangat minimal 4-6 jam kurang lebih 15 menit
- Bila tersedia lakukan dengan elastic band untuk penekanan
- Batasi pergerakan sendi, dislokasi sendi : Terlepasnya kepala sendi dari mangkok sendi ,terlihat terkilir dengan perubahan bentuk dari sendi.

Pertolongan : Anggap seperti kasus patah tulang ! jangan coba-coba mengadakan koreksi, kecuali dislokasi pada jari.

PENYAKIT KARENA ALAM ATAU PEGUNUNGAN

Mountain sickness

Penyebab : Turunnya kadar oksigen pegunungan, penyebab turunya oksigen dalam darah dan akan berakibat langsung ke otak.

Tanda-tanda : mual,muntah,haus,napas tersengal-sengal,lemah,turun nafsu makan,pucat (kebiruan pada bibirdan kuku),pusing dan sakit kepala.

Pertolongan : prinsipnya alirkan lebih banyak oksigen kedalam pernafasan.

Dengan cara :
1. Menggunakan tabung oksigen.
2. Turunkan kembali ke tempat yang lebih rendah
3. Berusaha sendiri untuk bernafas lebih cepat dan lebih dalam (agar oksigen dapat terhisap lebih banyak)Hati-hati karena semaki pusing dan mual.
4. Berjalan pelan-pelan,ambil istirahat setiap langkah,Hal ini dapat mengurangi kebutuhan oksigen.


Frostbite (kekakuan atau membekunya anggota tubuh)

Penyebab : hawa dingin atau es (salju), Frosbite sering terjadi diujung jari tangan,atau kaki,mungkin letaknya yang jauh dari jantung,sehingga aliran darah minimal.

1 Frostbite Luar

permukaan yang terkena hanya kulit dan lapisan dibawahnya.Indikasi : kulit terasa keras dan berwarna abu-abu putih,terasa saki dan lama kelamaan menghilang.

Pertolongan :
1. Mula-mula letakan bagian yang sakit pada anggota tubuh lain yang hangat (ketiak atau selangkangan) Karena mudah menyebabkan kematian jaringan-jaringan.
2. Cairkan dengan merendam air hangat.Jangan menyentuhkan bagian tersebut keapi,lampu atau batu panas karena akan mengakibatkan kerusakanyang lebih parah.
3. Berikan makanan dan minuman hangat (non alcohol)Usahakan menggerak-gerakan bagian yang terkena.

2. Frostbite Dalam

Selain kulit,otot,bahkan tulang yang juga terkena.

Pertolongan :Sulit, bila sudah terbukti ada frotbite dalam,usahakan untuk mencairkan.Lakukan pencairan seperti pada frotbite permukaan jika sudah berada ditempat yang aman lakukan terus-menerus dengan steril.

Exposure
Adalah keadaan kelelahan fisik dan mental yang disebabkan oleh keadaan alam/lingkungan.

Hipotermia
Biasannya terjadi pada keadaan basah dan berangin ditempat dingin,ditandai dengan suhu tubuh yang menurun,rasa lelah dan sulit bicara dan pikiran yang tak terkendali.

Pertolongan :
Perbaikan keadaan.Ganti pakaian yang basah dengan pakaian yang kering jika ada beberapa lapis istirahat dalam kantong tidur untuk mengurangi pengurangan panas tubuh.Beri makanan dan minuman hangat agar suhu tubuhcepat kembali normal.

Heat Stroke
Disebabkan suhu yang tinggi dengan pemasukan cairan yang kurang,dapat terjadi karena berada pada tempat yang panas dalam waktu yang lama atau olahraga yang banyak mengeluarkan keringat tapi tidak diimbangi dengan cairan yang masuk yang memadai.Adapun tanda-tandanya antara lain suhu tubuh yang meningkat tak terkendali,keringat berkurang ,sangat haus ,sesak nafas,sakit kepala sampai penurunan kesadaran.Umunya didahului dengan dehidrasi.

Pertolongan :
Bawa ketempat yang teduh,lindungi dari panas matahari,dinginkan kepala korban dengan kompres dingin dan beri minum yang dingin.

Snow Blindness
Adalah kebutaan, karena terlalu banyak melihat cahaya yang terpantul dari salju.Semakin tinggi tempat,semakin tinggi konsentrasi sinar ultra violet.Pada pegunungan tinggi yang bersalju,hampir seluruh sinar ultra violet dipantulkan kembali oleh salju,sehingga yang tertangkap mata sangat banyak inilah biang kebutaan tersebut.
Gejala :
Tidak secara langsung,biasanya 8-12 jam setelah exposure.Mata terasa kering dan teriritasi,terasa seperti berpasir.Air mata berlebihan,sulit dannyeri bila mata digerakkan.Kelopak mata merah dan membengkak serta sulit untuk dibuka.

Pengobatan :
Disini yang terbaik adalah pencegahan.Bagi mereka yang melakukan perjalanan yang lebih dari satu jam,harus menggunakan kacamata dengan tepian melekat pada kulit muka (kaca mata tukang las).Dengan lensa hanya diijinkan 20% cahaya. Penyakit ini akan sembuh dalam beberapa hari.Kompres dingin dan lakukan pembalutan pada mata akan menolong.Dengan persetujuan dokter ,gunakan salep mata,jangan mengosok-gosok mata,karena ini akan berakibat infeksi dan keadaan yang lebih parah.

LUKA BAKAR

Prinsip pengobatan :

- Mencegah dan mengobati luka shock (pada luka bakar yang luas)
- Mengurangi rasa sakit
- Mencegah infeksi

Prosedur tindakan : Segera rendam dengan air es atau air dingin (kompres dingin) sampai rasa sakit hilang.Untuk mencegah infeksi:

1. Tutup luka dengan kasa steril

2.Jangan mengelupas bagian yang melepuh

3. Lakukan tindakan sesteril mungkin

Jika luka luas dapat terjadi dehidrasi,maka dapat diatasi dengan memberi minum sebanyak mungkin.

TENGELAM

Mungkin terjadi dilaut maupun diair tawar dan dapat menyebabkan kematian.Bahaya yang mungkin terjadi adalah,masuknya air kedalaam paru-paru,jika masuk kedalam lambung tidak terlalu membahayakan.

Pertolongan :
Untuk korban yang sadar,segera bawa kedaratan.Hal yang sangat sulit,karenabiasanya penderita panik dan berusaha memegang apa saja.Jika penolong penolong kurang tenang akan berakibat ikut tenggelam.

Teknik penyelamatan korban harus dikuasai oleh mereka yang menyenangi olah raga air(menyelam,berlayar,dan arung jeram).Setelah iba ditempat aman,baringkan penderita.Bagi yang sadar akan mengeluarkn air dengan

sendirinya,jika sudah terlalu banyak meminum air.Untuk iu dapat dibantu dengan menelungkupkanpenderita dan memiringkankepalakesalah satu isi.Tangan penderita rebahkan kearah kepala lurus.Peolong mengkangkangi penderita menghadap kepala.Kemudian tekan ulu hati penderita dengan sentakan.Ingat !! Kepala harus miring untuk menjegah masuknya air kedalam paru-paru.Untuk korban pingsan dengan pernafasan berhenti,berikan segera pernafasandari mulut kemulut.Tidak perlu seluruh badan harus terangkat dari air,yang penting bagian kepala.Raba denyut nadi leher,jika terhenti,lakukan pemijatan jantung (akan diterangkan nanti).Lakukan usaha tersebut terus menerus sampai penderita sadar,atau justr tidak bisa tertolong lagi/meninggal.

Penderita dengan riwayat tenggelam,meski sudah sadar,harus tetap dibawah kerumah sakit,untuk diobservasi minimal 24 jam pertama. Hal ini dilakukan untuk mengawasi kemungkinan timbulnya kembali udar dalampembuluh darah,serta untuk menjegah infeksi paru-paru.

KECELAKAAN GIGITAN BINATANG

A. Gigitan ular

Jenis ular dapat diklarifikasikan secara kasar dengan melihat gigitannya.Ular berbisa meninggalkan taring denganjelas.Namun,identifikasi terbaik adalah dengan jaln menangkapnya atau membunuhnya.Hal ini penting untuk mengetahui jenis bisa yang masuk melalui gigitan.

Pertolongan :

1. Baringkan korban,letakkan bagian yang tergigit lebih rendah dari jantung,usahakan penderita tetap tenang
2. Segera pasang torniket diatas luka
3. Iris dengan pisau yang sudahdisterilkan (dengan membakarnya lebih dahulu) tepat dibekas gigitan ular,berbentuk silang,sedalamkurang lebih 0,5 cm sepanjang 1,5 cm.Melalui irian tersebut,bisa dihisap dengan mulut.Ingat bisa ular tidak berbahaya bagi mulut yang sehat tanpa luka

4. Bila gigitan sudah cukup lama(lebih dari0,5 jam)tidak perlu melakukan penghisapan lagi,kirim korban untuk mendapatkan
suntikan anti bisa ular (ABU)

b. Gigitan serangga
Karena banyaknya jenis serangga di daerah pegunungan,sulit untuk mengi dentifikasikan jenisnya,dan kemungkinanya beracun atau tidak.Umumnya reaksi yang terlihat adalah alergi terhadap zat yang dilepaskan saat mengigit.Setiap orang mempunyai kekebalan yang berbeda. Terhadap serangga sangat kecil,kalaupunada biasanya bersifat local,berupa pembengkakan dan rasa sakit yang hebat pada daerah yang tergigit.

Pengobatan :
Mencegah lebih baik terutama bagi orang yang mempunyai riwayat alergiterhadap serangga.Pencegahan dapat dilakukan dengan menutup serapat mungkin anggota tubuh atau disemprot dengan anti serangga.Bagi yang tidak tergigit,biasanya hanya diberi anti histamin (anti alergi)baik secara oral maupun kulit (salep)

c.Gigitan Kelabang

Biasanya menyebabkan pembengkakan ,rasa sakit dankemerahan,rasa terbakar dan pegal.Biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah 4-5 jam kemudian.

Pertolongan :
- Lakukan kompres dingin dancuci luka dengan anti septic.
- beri pelawan sakit (analgesik)

d.Gigitan Anjing atau Kera

hal yang ditakuti dalam kegiatan ini adalah rabies,jika gigitan tidak menyebabkan luka,hal ini tidak berbahaya,tetapi jika sampai terjadi luka walaupunkecil maka perlu diberi pertolongan seriuspenjalaran dari virus rabies ini tidak secepat ular berbisa.

Pertolongan :
- Bersihkan luka dari anti septic
- Buat luka irisan silang pada gigitan
- Bersihkan pada air sabun yang bersih pada irisan tersebut dengan cara menggosok-gosokan kasa steril,kemudian dibersihkan
- Berikan anti septic pada luka irisan tersebut,korban harus dikirim kerumah sakit untuk mendapatkan suntikan anti rabies.

GANGGUAN UMUM

a. Pendarahan (sudah dijelaskan pada topik trauma)
b. Collaps

Keadaan dimana darah yang berada diotak berkurang,colaps bisa disebabkan karena emosi,nyeri hebat,berada dalam ruangan sesak,terlalu banyak mengeluarkan tenaga,letih dan lapar

Gejala:
Keringat dingin,pucat ,lemas,sulit menjawab pertanyaan dan denyut nadi lemah. Pertolongan :

- Tidurkan pada posisi kepala lebih rendah
- Longgarkan pakaian
- Selimuti badan agar hangat kembali
- Jika telah sadar beri minuman hangat

c. Shock

ini dapat terjadi karena pendarahan hebat,luka bakar luas.shock merupakan suatu keadaan dimana pulsa darah yang beredar dalam pembuluh darah sangat berkurang.

Gejala :seperti pada colaps,denyut nadi cepat (lebih dari 100 kali per menit) namun lemah.Pernafasan cepat dan pendek Penderita dapat menjadi pingsan.

Pertolongan :
- Baringkan penderita ditempat yang segar,dengan kepala yang lebih rendah dari kaki
- Usahakan untuk menghentikan pendarahan yang masih ada
- Longgarkan pakaian sisakit
- Usahakan tangan dan kaki lebih tinggi
- Segera bawah kedokter

d. Pingsan

Fungsi otak terganggu sehingga penderita tidak sadar.
Sebab-sebab :
- Tenggelam
- Kerusakan pada otak karena pukulan/benturan
- Keracunan
- Kehilangan banyak darah
- Terkena aliran listrik

Gejala :
- Tidak menyahut jika dipanggil
- Penderita bisa tidak bergerak atau tidur dengan gelisah
- Pernapasan ada,denyut nadi dapat diraba

Pertolongan :
- Baringkan penderita
- Bila muka merah kepala ditinggikan,namun jika pucat,biarkan berbaring tanpa bantal
- Miringkan kepala korban
- Keluarkan isi mulut
- Longgarkan pakaian korban
- Jangan berikan minuman/makanan sebelum korban sadar
- Jangan tinggalkan korban sendiriansegera panggil dokter atau bawakan kerumah sakit


Henti napas dan jantung (mati suri)

Keadaan dimana keadaan pernapasan penderita tidak tampak dan denyut nadi tidak teraba

Sebab-sebab :

- Napas tercekik karena :- tengelam
- tertimbun benda berat
- tersumbat oleh makanan atau minuman
- Tergantung (gantung diri)
- Menghirup gas beracun
- Tersambar petir/aliran listrik
- Serangan jantung

Pertolongan :
- Bebaskan korban dari tempat penyebabnya
- Baringkan dan longgarkan pakaian korban
- Hilangkan benda-benda yang duduga dapat menjadi penyumbat pernafasan
- Segera berikan pernafasan buatan,bila denyut nadi tidak terasa,lakukan pemijatan jantung luar( restitusi jantung paru)


TEHNIK PERNAFASAN BUATAN DARI MULUT KEMULUT ATAU HIDUNG

Banyak cara dalam melakukan pernafasan buatan,tetapi yang paling efektif dan sering digunakan adalh jenis ini.

Caranya :
- Baringkan korban terlentang ,kepala didongakan semaksimal mungkin dengan satu tangan diletakan dileher penderita dan satu dikening penderita,untuk membuka jalan nafas secara maksimal mungkin ,lakukan penarikan rahang bawah keatas,terkadang cara ini menolong penderita bernafas kembali,bila tidak lakukan segera tahap berikut :
a. Ambil nafas dalam-dalam
b. Tiup lobang hidung /atau mulut penderita
c. Jika dada telah mengalami pengembangan maksimal,hentikan tiupan.
d. Angkat mulut sipenolong,biarkan udara dari paru-paru penderita keluar secara pasif
e. Lakukan ini dengan berulang frekuensi lebih kurang 20 x per menit.Sampai penderita dapat bernafas secara spontan kembali.

Tehnik restitusi jantung paru dilakukan bila selain henti nafas,juga terjadi henti jantung (denyut jantung tak terasa).

Caranya :
- Barigkan penderita buka jalan nafas seperti pada nafas buatan
- Ambil nafas dan hembuskan berturut-turut 4x tanpa menunggu dada penderita turun kembali keposisi semula.
- Kemudian dengan jari telinjuk dan tengah periksa denyut nadi leher penderita,bila terasa,lakukan pernafasan seperti biasa
- Bila tidak terasa, segera lakukan CPR tanpa memeriksa bagian tubuh yang lain
- Letakan korban pada alas yang keras
- Penolong disisi kanan dari penderita dengan posisi berdiri pada dengkul
- Letakan kedua tangan dengan jalan tertumpu pada sebelah atas ulu hati.Letakan kedua tangan dengan lurus seperti itu tepat berada diatas jantung
- Tekan bagian tersebut lurus kebawah.Perhatikan bahwa kedua tangan tetap lurus.Lakukan penekanan seperti itu dengan frekuensi 80 x /menit,atau 60 x /menit bila dilakukan oleh dua penolong
- Lakukan kompres jantung dengan perbadingan

Bila dua penolong :

Setiap 5x kompres jantung diselingi 1x pernafasan buatan,Kompres jantung dengan frekuensi 60x /menit,sementara dilakukan pernafasan buatan,kompres jantung tidak dihentikan.

Bila satu penolong :

Lakukan 15x kompres jantung,dengan frekuensi 80x /menit dansegera berpindah melakukan pernafasan buatan 2x.Jadi tiap 15x kompres jantung,2x pernafasan buatan, 15..2..15..2..15..2..dst

- Teruskan tindakan sampai penderita dapat bernafasspontan dandenyut nadi dapat teraba
- Bila sipenderita tidak ada tanda-tanda perbaikan tindakan dihentikan pada keadaan :
a. Penolong kelelahan
b. Kematian dengan jelas terlihat.Di rumah sakit dideteksi dengan ECG.

Nih sedikit Aku bagikan salah satu hasil dalam menimbah ilmu Palang Merah. Aku perkenalkan pada kalian tentang PPPK dengan kepanjangan “Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan”, simak dengan baik-baik! Pertolongan pertama bukanlah mengambil alih tugas dokter, melainkan usaha darurat sebelum dokter datang “intinya kita harus bisa menolong orang ini jangan sampai mati sebelum dokter datang atau korban tiba di rumah sakit, setelah dokter sampai atau korban sudah tiba di rumah sakit maka itu bukan kewajiban kita (kita sudah bisa lepas tangan)”. Dipersyaratkan bahwa usaha yang seringkali bisa menyelamatkan nyawa orang ini, tidak boleh malahan mencelakakan orang yang ditolong.
Ini tindakan Pertolongan Pertama bagi kaum awan yang berniat melakukan Pertolongan Pertama dalam keadaan darurat:
- Jika Korban Berhenti Bernapas
Terapkan segera napas buatan dengan metode mulut ke mulut. Bebaskan jalan napas dari semua yang menghalangi kelancaran lalu lintas udara, dengan cara: Palingkan kepala korban ke samping, bersihkan hidung dan mulut dari kotoran-kotoran yang berupa cairan, darah dan muntahan, dengan jari telunjuk atau sapu tangan. Tariklah lidah ke depan, agar lidah tidak tersumbat olehnya.
- Jika Terjadi Pendarahan Parah
Lakukan penekanan langsung pada luka, sampai pendarahan itu berhenti, atau tekanlah luka itu secara tidak langsung dengan kasa kompres atau sapu tangan bersih. Gunakan telapak tangan untuk menekan, lakukan tekanan persis di atas luka. Dalam keadaan darurat, gunakan pangkal telapak tangan tanpa apa-apa. Kendorkan tekanan secara berangsur (luka jangan diusap). Luka pada kaki atau tangan korban harus diletakkan pada tempat yang lebih tinggi dari tubuh (gunakan bantal sebagai penyangga). Luka yang disertai patah tulang “tidak boleh di tinggikan”. Jangan gunakan torniket, kecuali jika usaha penghentian pendarahan gagal.
- Mencegah Shock
Selimuti korban, jaga agar korban tetap hangat, tetapi korban jangan sampai kepanasan atau keringatan. Kalau korban bisa menelan, berikan minuman hangat atau “larutan shock”(1 sendok teh 5 cc garam; 0.5 sendok the 2.5 cc tepung soda pengembang kue yang dilarutkan dalam 5 gelas air). Berikan se-sendok demi se-sendok. Jangan masukkan apa pun ke mulut korban, kalau korban tidak sadar, setengah sadar, sedang muntah atau diduga ada luka dalam bagian perut.
- Jangan Pindahkan Korban
Jangan sekali-sekali memindahkan korban dari tempat terjadinya kecelakaan. Tunggu sampai dokter datang, kecuali dipermulakan pemindahan mutlak. Letakkan penderita terlentang di atas permukaan yang rata. Jangan angkat kepala korban, jangan didudukkan atau ditegakkan, jangan letakkan dalam posisi duduk di jok mobil. Membelat tulang yang patah, dapat dilakukan di tempat kecelakaan.
Panggil dokter, tapi kalau perlu berikan napas buatan lebih dahulu. Bersihkan saluran udara dan hentikan pendarahan. Tindakan-tindakan yang tepat dapat menyelamatkan nyawa korban. Semoga berguna!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar