Sabtu, 21 Juli 2012

PUISI LAUT DAN HUTAN


aku sudah berpisah
dengan gunung
oleh sebuah patok bertulis
"area pribadi bukan untuk umum”


aku sudah bercerai dengan laut
oleh sebuah kertas bertuliskan
"tiket masuk”


tapi aku…
tak akan pernah bisa berpisah,
aku tak akan pernah …
bercerai dengan LANGIT
sebelum ada orang
yang serakah dan mengeram…!
menguasai dengan lantang

"INI LANGITKU..!”
"DAN ITU LANGITMU…”

PENGUKUHAN ANGGOTA BARU AKAR













PENDAKIAN GUNUNG DEMPO

LOMBA ARUNG JERAM

NAVIGASI

Navigasi adalah suatu tehnik untuk menentukan kedudukan suatu tempat dan arah lintasan perjalanan secara cepat dan tepat, sedangkan orang yang melakukannya disebut Navigator. Navigasi terdiri dari tiga macam jenis yaitu: 1. Navigasi darat 2. Navigasi laut 3. Navigasi udara Arah –arah 1. Utara sebenarnya Yaitu arah yang ditujukan oleh meridian dan menuju ke kutub utara. Atau tempat pertemuan dari garis – garis meridian yang terdapat di kutub utara. 2. Utara peta Yaitu arah yang ditunjukan oleh garis – garis koordinat peta tegak kebagian atas peta, dan adanya hanya di peta. 3. Utara magnetis Yaitu arah yang ditunjukan garis tengah jarum kompas dan tujuannya ke kutub magnetis. Dan adanya hanya di medan. Kunci pemahaman Navigasi ada dua cara yaitu: 1. Mampu membaca gambar permukaan bumi pada peta, 2. Mampu menggunakan alat-alat Navigasi dan menentukan arah mata angin yang tepat. Didalam Navigasi terdapat perpindahan grade karena perubahan struktur atau kontur pada peta lama dan peta baru 1. Peta • Peta adalah gambaran permukaan bumi diatas bidang datar dengan ukuran diperkecil, bersifat selektif dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya baik secara visual maupun secara sistematis. Jenis-jenis peta antara lain: 1. Peta Topografi adalah peta yang menyajikan gambaran proyeksi dan sebagian permukaan fisik bumi yang mengambarkan secara detail tentang keadaan suatu tempat, ketinggian dan sebagainya. Peta yang dipakai mempunyai skala 1: 25000 2. Peta Geografis adalah gambaran proyeksi dan seluruh permukaan fisik bumi ini, seperti globe. 3. Peta Theknis adalah gambaran proyeksi permukaan fisik bumi untuk menunjang kebutuhan tehnik tertentu, seperti peta teknis jaringan jalan raya. 4. Peta Termatik adalah gambaran data dan informasi yang mempunyai tema (topik) tertentu sehubungan dengan kedudukan geografisnya, seperti peta distribusi peluru AS. Untuk keperluan Navigasi darat diperlukan Peta Topografi, tentunya dengan memilih catatan lapangan yang sesuai dengan daerah atau tempat yang dijelajahi. • Perpindahan Grade adalah Tehnik untuk memindahkan titik koordinat pada peta topografi ke peta geografis agar mendapatkan kedudukan kita pada peta geografis dengan lebih akurat. • Skala peta adalah perbandingan jarak antara dua titik di peta dengan jarak mendatar ( horizontal ) antara dua titik yang serupa di medan. Rumusnya : Jarak Di Peta X Skala = Jarak Mendatar • Lagenda peta adalah keterangan peta yang berupa simbol atau benda yang terdapat dibawah peta. • Orientasi Peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya atau praktis menyamakan utara peta denagn utara sebenarnya. • Kordinat Peta, melakukan koordinat ini dilakukan diatas peta dan bukan dilapangan. Menunjukan dan arah barat ke timur danarah selatan ke arah selatan atau kiri kanan, bawa atas (KIKA BATAS). • Karvak yaitu daerah yang dipeta yang dibagi-bagi menjadi bagian berupa bujur sangkar. Masing-masing karvak pada peta mempunyai skala 1:50.000 = 2cm = 1000m sedangkan peta skala 1:25.000 = 4cm = 1000m Contour atau Garis ketinggian merupakan garis yang berbelok – belok menghubungkan titik yang memiliki ketinggian yang sama dari permukaan air laut. Sifat-sifat Garis Kontur : 1. Garis kontur mewakili satu keinginan 2. Garis kontur memiliki nilai yang rendah mengelilingi garis kontur yang lebih tinggi 3. Garis kontur tidak mungkin saling berpotongan atau bercabang 4. Pada peta seri AMS setiap garis kontur kelipatan sepuluh ditandai dengan garis kontur tebal. 5. Garis kontur yang rapat menandakan daerah itu curam dan renggang menandai landai. 6. Interval kontur/perbedaan antara garis mempunyai rumus 1/12000 X skala, kecuali jika kertulis pada peta. 7. Garis kontur yang dengan bentuk “U” menandakan punggungan, bentuk “V” menandakan lembah. Garis kontur tidak dapat dijadikanpatokan dalam mengukur jarak, tetapi hanya ketinggian saja. 2. Kompas adalah sebagai alat petunjuk arah mata angin. Bagian-bagian yaitu: Dial (suatu permukaan dimana terdapat angka seperti pada permukaan jam), 1. Visir (pembidik sasaran), 2. Kaca pembesar, 3. Jarum Magnet, 4. Bagian penyangga Jenis-jenis Kompas yaitu: 1. Kompas Silva, dapat digunakan untuk ploting, menghitung arah dengan cepat dan tepat diatas peta tanpa menggunakan busur. 2. Kompas Prisma 3. Kompas Lensa Cara Membaca Kompas • North East Timur laut 450 • East Timur 900 • South East Tenggara 1350 • Sounth Selatan 1800 • Sounth West Barat Daya 2250 • West Barat 2700 • North West Barat Laut 3150 • North Utara 3600 Azimut adalah besar sudut antara utara dengan titik shoting Azimut dibagi tiga yaitu: 1. Azimut sebenarnya 2. Azimut peta 3. Azimut kompas Resection Resection adalah menentukuan posisi kita di peta dengan menggunakan dua buah tanda medan yang terlihat dengan jelas, dan diketahui posisinya dengan tepat dipeta. Dalam resection harus menggunakan back azimut. Langkah-langkah resction: 1. Lakukan orientasi peta 2. Cari tanda medan yang mudah dikenali dan dipeta kita 3. Bidak tanda medan tersebut dari posisi kita 4. Pindahan Back Azimut yang didapat pada peta kita 5. Perpotongan garis Back Azimut inilah yang menentukan posisi kita pada peta Intersection Intersectioan adalah cara untuk menentukan kedudukan orang lain di peta. Caranya : 1. orentasikan peta 2. misalnya pada titik ketinggian tempat kita berdiri adanya triangulasi, yang pada peta kita kenali, misalnya titik A 3. kemudian kita bidik kearah sasaran misalnya titik C, dari kedudukan kita ( titik A ), lalu hasil bidikan kompas pindahkan kesudut peta setelah dihitung SPM tahun berrjalan. 4. tarik garis di peta dari titik A sebesar perhitungan sudut peta. 5. kemudian kita pindahka ke titik B, yang telah kita ketahui kedudukannya baik dipeta maupun di medan seperti no. 2. 6. kemudian kita bidik kearah sasaran misalnya titik C, dari kedudukan kita titik B, lalu hasil bidikan kompas pindahkan kesudut peta setelah dihitung SPM tahun yang sedang berjalan, seperti no.3. 7. titik garis di peta dari titik B sebesar perhitungan sudut peta. 8. perpotongan garis tersebut adalah kedudukan / posisi orang.

DAFTAR TUMBUHAN OBAT

Beberapa jenis tumbuhan yang biasa dijumpai di alam terbuka/lapangan yang dapat di manfaatkan sebagai obat, antara lain : 1. Arbenan (Dechesnea indica) Kegunaan : - Muntah darah: Caranya herba segar ditumbuk kemudian diberi air ±1 gls dicampur dengan gula merah secukupnya kemudian di tim, saring, setelah dingin baru diminum - Batuk, Flu/influensa: Herba digodok kemudian airnya diperas lalu diminum. - Digigit ular atau serangga: Herba segar ditumbuk sampai lumat kemudian dibubuhkan di tempat yang tersengat atau tempat yang sakit. 2. Asam (Tamarindus indica L.) Kegunaan : - Bisul: Biji asam ditumbuk hingga halus diberi sedikit air garam dan dipakai untuk menurap bisul, lalu dibalutkan dan diganti 2 kali sehari. - Sariawan: Kumur-kumur dengan air asam - Demam: Daun asam ditumbuk kemudian perasan airnya diminum - Rematik/bengkak terpukul: Daun muda asam dan rimpang kunyit digiling halus, seduh dengan sedikit air panas kemudian dipakai untuk menurap bagian yang sakit. Atau buah asam tanpa biji dilumatkan seperti bubur kemudian dipanaskan sebentar kemudian dipakai untuk menurap bagian yang sakit. - Keseleo : Daun segar dicuci kemudian ditumbuk halus seperti bubur kemudian diturapkan ke tempat yang sakit. 3. Bandotan (Ageratum longzoldes L.) Kegunaan : - Demam, malaria dan radang paru (pnemonia): Herba kering dimasak dengan air kemudian airnya diminum sehari 2x. - Keseleo: Daun bandotan dilumatkan kemudian dibalurkan di tempat yang sakit atau diturapkan pada bagian yang sakit, diganti 2x sehari. 4. Nangka (Arthocarpus heterophyllus ) Kegunaan : - Luka luar, borok: Daun dilumatkan menjadi bubuk kemudian dibubuhkan ditempat yang sakit. - Bisul, gigitan ular: Getah nangka dibubuhkan pada tempat yang sakit. - Sembelit: Buah nangka dimakan - Demam, malaria: Kayu nangka di rebus kemudian diminum. - Diare dan demam: Akar di rebus kemudian diminum airnya. 5. Teki (Cyperus rotundus) Kegunaan : - Bisul, luka tepukul, memar, gatal-gatal pada kulit: Teki dicuci digiling halus, kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit. 6. Pepaya (Carica papaya L.) Kegunaan : - Malaria : Daun pepaya muda yang segar dicuci, digiling hingga halus dan tambahkan ¾ gelas air masak dan garam secukupnya, diperas, disaring dan diminum 3 x sehari. - Digigit ular berbisa: 5 jari akar pepaya dicuci, ditumbuk hingga halus dan ditambahkan dengan air garam tumbuk hingga seperti bubur, turapkan pada bekas gigitan lalu balut ganti 2x sehari-hari. - Sakit maag: 1 buah pepaya masak, kupas, cuci dengan air masak yang diberi air garam, dimakan 2x sehari, sehabis makan nasi. - Kaki gajah: Daun pepaya secukupnya dimasak dipakai merendam kaki yang membesar. - Luka bakar: Getah pepaya diusap ditempat pada luka bakar agar mencegah timbulnya lepuhan. 7. Senggani (Melastoma candidum) Kegunaan : - Sariawan, diare: 2 lembar daun muda dicuci lalu dibilas dengan air matang, kunyah dengan garam secukupnya lalu ditelan, buah dimakan sebagai obat sariawan. - Menetralkan racun singkong: 60 – 90 gram daun atau akar digodok, lalu diminum. 8. Cengkeh (Egunia aromatika (L) Kegunaan : - Sakit perut, mulas dan mual: cara penanggulangannnya adalah 10 tetes minyak cengkeh seduh dengan ¼ cangkir air panas ditambahkan dengan 1 sendok makan madu, aduk sampai rata, selagi hangat minum 2 kali sehari. - Muntah karena lambung dingin, mual dan amandel: Beberapa butir cengkeh diseduh diminum sebagai teh. - Sakit gigi: 10 biji cengkeh disangrai hingga hangus kemudian giling, kemudian masukan ke dalam lubang gigi yang sakit tutup dengan kapas. 9. Ketimun (Cucumus sativus L.) Kegunaan : - Tekanan darah tinggi: 2 buah ketimun di parut kemudian di peras air perasan tersebut di minum. - Demam: ketimun dicuci kemudian di parut, hasil parutan di kompreskan di atas perut. 10. Kunyit (Curcuma Longa Linn). Kegunaan : - Demam, pilek dan hidung tersumbat: 20 gr rimpang segar, cuci, parut dan tambahkan ½ gls air matang kemudian di aduk dan di peras dengan sepotong kain, air perasan tersebut di minum 2 kali sehari, atau ambil sepotong kunyit, iris secukupnya , rebus dengan 1 gelas air sampai mendidih uapnya dihirup melalui lubang hidung yang tersumbat. 11. Lengkuas (Alpina galanga (L) Willd) Kegunaan : Menghilangkan Rasa dingin, Kembung, muntah, mual, diare, kurang napsu makan: 3 – 6 gr lengkuas direbus, kemudian airnya diminum. 12. Bakung putih (Ctinum aciaticum L.) Kegunaan : - Sakit gigi: akar bakung digiling, lalu ditempelkan pada bagian yang sakiit, atau akar direbus dengan air bersih hingga mendidih lalu air hasil rebusan dikumur lalu dibuang. - Keseleo: Daun bakung dihangatkan di atas api kecil hingga layu kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit. - Bisul, radang kulit bernanah, bengkak: Daun dan bunga dicuci dan dihaluskan kemudian ditambahkan sedikit madu, kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit. - Luka karena benda beracun: Umbi bakung dicuci kemudian dihaluskan, ditempelkan pada bagian yang luka. - Mengatasi buang air yang tidak lancar: daun diolesi dengan minyak kelapa lalu ditempelkan pada daerah kandung kemih. - Luka akibat benda beracun, digigit ular: 5 – 10 gr umbi dicuci, dihaluskan, disaring kemudian airnya diminum dan ampasnya ditempelkan pada bagian yang luka kemudian dibalutkan. Catatan: Tumbuhan bakung mengandung racun, terutama dibagian umbinya, gunakan secara hati-hati. 13. Begonia (Begonia sp.) Kegunaan : Sakit tenggorokan: 15 gr umbi begonia dicuci kemudian diiris-iris, tambahkan 300 cc air lalu dihaluskan, air tersebut dipakai untuk kumur-kumur. 14. Bugenfil (Bougainvilaea glabra Chaicy) Kegunaan : Bisul: dengan cara bunga bugenfil dan daun cocor bebek, dibersihkan kemudian dihaluskan dan ditempelkan pada bagian yang sakit. 15. Bunga Matahari (Helianthius annus L) Kegunaan : - Sakit gigi: 60 gr dasar bunga + 5 gr jahe di rebus dengan 600 cc hingga menjadi 300 cc, kemudian disaring, lalu diminum selagi hangat. - Sakit perut saat datang haid: 30 gr bagian dasar bunga matahari + gula merah secukupnya direbus dengan air secukupnya, disaring lalu air tersebut diminum. 16. Bunga Tasbih (Canna Indica) Kegunaan : - Luka berdarah: radang kulit bernanah, jerawat: akar atau rimpang segar bunga tasbih secukupnya dihaluskan kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit. - Ambein: 30 – 60 gr, akar rimpang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring kemudian diminum. 17. Bungur (Lagerstromia indica L) Kegunaan : - Migrain atau sakit kepala sebelah: 30 gr daun dan akar dimasak bersama 60 gr daging sapi lalu dimakan - Sakit gigi: 15 gr akar bungur dimasak bersama dengan daging ayam atau sapi hingga matang lalu dimakan. 18. Kembang merak (Caesalpina pulcherrima (L)) Kegunaan : - Luka terpukul: Bunga dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit. - Penyakit kulit: Daun dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit. - Sariawan: Daun kembang merak direbus hingga mendidih, disaring airnya dipakai berkumur-kumur. - Perut kembung: Daun + alang-alang + bawang putih ditumbuk halus lalu dibalurkan pada perut yang kembung - Panas: Bunga kembang merak direbus lalu disaring dan diminum. - Diare akut: Kulit batang ditumbuk halus, diseduh dengan 100 cc air lalu diminum hangat-hangat. Catatan : Wanita hamil di larang minum obat ini. 19. Kembang pukul empat (Mirabilis jalapa L) Kegunaan : - Bisul: daunnya dihaluskan ditambahkan sedikit garam dan ditempelkan pada bisul dan dibalutkan kain kasa. - Jerawat: Buahnya dibuat zat tepung dan ditambahkan air secukupnya lalu diolesi muka yang berjerawat. - Koreng, luka terpukul, eksim: Tumbuhan segar secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit atau direbus dengan air secukupnya, digunakan untuk mencuci bagian yang sakit. - Amandel, radang tenggorokan: akar kembang pukul empat dibersihkan kemudian dijus, lalu airnya diminum. 20. Tomat (Lycopersicon esculentum) Keguanan : - Kulit terbakar sinar matahari: Daun muda setelah dicuci bersih, diremas, dibalutkan ke kulit yang terbakar. - Demam: 3 buah tomat masak dicuci dan dipotong-potong, diremas dengan ½ cangkir air masak dan 1 sendok makan madu, peras dan saring lalu diminum 3 kali sehari. 21. Melati (Jasminum sambac) Kegunaan : - Luka, patah tulang, keseleo: Akar melati secukupnya dicuci dan dihaluskan lalu dimasak, kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalutkan dengan kain kasa. - Susah tidur (Insomnia): 1 – 1,5 gr akar dicuci bersih, digiling tambahkan air masak secukupnya, saring kemudian diminum. - Radang mata merah: Bagian bunga dicuci bersih lalu digodok sebagian air diminum dan sebagian lagi untuk mencuci mata. - Bengkak akibat gigitan binatang: Daun atau bunga secukupnya dicuci, digiling halus, tempel ke tempat yang sakit. - Demam, sakit kepala: 10 gr daun dan 10 bunga melati, diremas-remas, direndam dengan air secukupnya air tersebut digunakan untuk mengompres.atau akarnya dilumatkan dan ditempelkan pada dahi. - Cacingan: 15 gr akar + 1 pilah daun pepaya direbus dengan 600 cc air rebus hingga air menjadi 300 cc lalu disaring, air saringan diminum hangat-hangat.. - Sesak napas: 10 lembar daun melati direbus dengan 600 cc air rebus hingga mendidih, tunggu hingga air rebusan menjadi 300 cc kemudian beri dengan garam secukupnya, saring dan minum 2x sehari sebanyak 150 cc. Catatan: wanita hamil dan dalam kondisi lemah dilarang menkomsumsi obat ini. 22. Widuri (Calotropis gigantea). Kegunaan : - Gigi rusak: Getah widuri 3 – 4 tetes dengan kapas dan dilumurkan pada gigi yang rusak dan jangan sampai kena gigi yang sehat. - Kutil: Getah widuri + kapur sirih diolesi pada kutil 2 –3 kali sehari. - Eksim: Getah dioleskan 2 – 3 kali sehari. 23. Alang-alang (Imperata cylindrica) Kegunaan : - Muntah darah, mimisan: 30 –60 gr akar segar yang telah dibersihkan, dipotong-potong lalu digodok dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas, minum setelah dingin. 24. Bayam duri (Amaranthus spinosus) Kegunaan : - Sakit kerongkongan: 45 gr akar segar dicuci bersih, digodok, minum. - Demam: 1 genggam daun segar dicuci, digiling halus dan ditambahkan air secukupnya dan dikompreskan pada dahi. 25. Belimbing manis (Averrhoa carambola) Kegunaan : - Influenza, sakit tenggorokan: 90 – 120 gr buah belimbing segar diparut, air perasannya diminum, atau buahnya dimakan. - Bisul: daun segar secukupnya dicuci, digiling, diaduk dengan air cucian beras, sampai menjadi adonan seperti bubur, tempelkan ke tempat yang sakit lalu dibalut. - Malaria: 15 –24 gr Bunga kering diseduh dengamn air yang mendidih, diminum 2 kali sehari. 26. Cabe rawit (Capsicum frutescons) Kegunaan : - Sakit perut: Daun muda digiling halus lalu dicampurkan dengan sedikit kapur sirih dibalurkan pada perut yang sakit. - Frostbite: kulit cabe ditempelkan pada bagian yang sakit. 27. Sambiloto (Andrographis pariculata) Kegunaan : - Batuk rejan: 3 lembar daun diseduh dengan air panas, dicampur dengan madu secukupnya minum sehari 3 kali. - Sakit gigi, infeksi telinga tengah, hidung berlendir: 9 – 15 gr herba segar digodok dan diminum atau dilumatkan dan diperas airnya untuk tetes telinga. - Digigit ular berbisa: Daun segar dilumatkan diaduk dengan tembakau (rokok) diturapkan pada tempat yang luka, 9 –15 gr daun segar, digodok,diminum. - Demam: Tumbuk segenggam daunnya dan 1 sloki air bersih, disaring, diminum daun segar sambiloto untuk mengompres badan yang panas. 28. Jambu biji (Psidium guajava) Kegunaan : - Diare: 3 lembar daun jambu biji mudah dikunyah dengan sedikit garam kemudian ditelan, dikonsumsi 2 kali sehari, atau ditumbuk dengan ½ cangkir air, kemudian diperas lalu diminum. - Luka berdarah: Daun segar dilumatkan tempelkan pada bagian yang sakit. 29. Jarak pagar (Jatropha capcar) Kegunaan : - Gatal-gatal, eksema: Daun dipanaskan diatas api sampai lemas,diremas untuk pemakaian setempat. - Jatuh, terpukul, bengkak: Daun segar dicuci bersih, kemudian diremukkan tempelkan pada bagian yang sakit. - Sakit gigi: Petik setangkai daun, getahnya diambil lalu dimasukkan pada lubang gigi yang saki. 30. Kangkung (Ipomoer aquabiza) Kegunaan : - Keracunan makanan: 500 – 1000 gr kangkung segar cuci kemudian bilas dengan air matang, tumbuk lalu diperas airnya, kemudian diminum. - Mimisan: 50 gr kankung segar dicuci bersih kemudian ditambah gula secukupnya, digiling halus kemudian diseduh dengan air panas setelah dingin disaring kemudian diminum. - Susah tidur, sembelit: Batang dan daun direbus dan dimakan sebagai lalap atau ditumis. - Badan lemah (Neurasthenia): Kangkung segar 1/3 genggam daun, ¼ genggam akar, dicuci ditumbuk halus tambhakan ½ cangkir air masak dan 1 sendok madu diperas, disaring minum 3 kali sehari. - Digigit ular: kangkung segar dicuci, ditumbuk halus, diperas airnya sampai terkumpul ½ mangkuk diminum bersama arak, ampasnya dibubuhkan pada tempat yang sakit. - Digigit lipan: Kangkung segar, setelah dicuci ditambahkan garam secukupnya digiling hingga halus, dibubuhkan pada tempat yang sakit, lalu dibalutkan. 31. Pacing (Costus speciosus) Kegunaan : - Digigit ular: Satu batang paling seutuhnya dicuci lalu ditumbuk halus, beri air garam ampasnya untuk menurap luka gigitan ular lalu dibalutkan sehari 2 kali. - Radang mata: 3 jari batang paling cuci ditumbuk, peras dan saring airnya untuk ditetesi pada mata yang sakit, 3 – 4 kali perhari sebanyak 2 tetes. 32. Pohon Sig Sag (Pedilanthus tithymaloides) Kegunaan : - Borok, koreng, luka berdarah: Tanaman segar dicuci bersih, digiling bubuhi ke tempat yang sakit - Gigitan lipan atau kelabang, bengkak terpukul: Tanaman dilumatkan dan dibubuhkan ke tempat yang sakit. 33. Pule pandak (Ranfolvia serpentina) Kegunaan : - Sakit kerongkongan: Akar secukupnya di iris tipis-tipis akar tersebut dihisap seperti permen - Sakit kepala, susah tidur, pusing, demam, radang kantung empedu, luka terpukul, kurang napsu makan, sakit perut: 10 -15 gr akar digodok diminum. - Demam influenza : 25 gram daun digodok diminum - Luka terpukul atau digigit ular: Daun segar dilumatkan,dibubuhkan pada tempat yang sakit. - Luka berdarah: Daun muda secukupnya ditumbuk dan dibubuhi pada tempat yang sakit. 34. Rumput bambu (Lophatherum gracile) Kegunaan : - Demam, gelisah, haus: 10-15 gr daun atau akar dicuci bersih, lalu digodok, minum setelah dingin . - Demam, haus, air kemih sedikit termasuk infeksi akut pada saluran kemih: 3 – 9 gr daun dan batang dicuci bersih lalu digodok dan diminum sebagai teh. - Bisul pada kelopak mata (hordeolum), dan luka pada selaput bening mata: Batang dan daun dicuci bersih, dibilas dengan air matang, ditumbuk halus lalu diperas, air perasan dipakai sebagai obat tetes. 35. Srikaya (Annona squamosa L.) Kegunaan : - Borok, bisul yang keras: daun secukupnya setelah dicuci bersih digiling halus sampai menjadi bubur, tambahkan sedikit garam, dipakai untuk menurap bagian yang sakit. Air godokan daunnya digunakan untuk mencuci luka dn borok. - Tiba-tiba pingsan, menenangkan pada gangguan histeris: Daun secukupnya setelah dicuci bersih, lalu diremas atau ditumbuk halus, penderita menghirup bau remasan atau air perasan daun tersebut. - Obat luka: Daun secukupnya digodok, airnya untuk mencuci luka. 36. Suruhan (Piperomis pellucida) Kegunaan : - Sakit kepala: seluruh tumbuhan dilumatkan, ditempelkan ke tempat yang sakit. - Sakit perut: 30 gr herb segar setelah dicuci ditumbuk halus, air perasannya diminum.

KODE ETIK PECINTA ALAM

1. Mengabdi kepada Tuhan Yang Maha Esa 2. Memelihara Alam beserta isinya serta menggunakan Sumber Daya Alam sesuai dengan kebutuhannya 3. Mengabdi kepada Bangsa dan Tanah Air 4. Menghormati tata kehidupan yang berlaku pada masyarakat sekitar serta menghargai manusia sesuai dengan martabatnya 5. Berusaha mempererat tali persaudaraan sesama pecinta alam sesuai dengan azas pecinta alam 6. Berusaha saling membantu, serta saling harga menghargai dalam pelaksanaan pengabdian terhadap Tuhan, Bangsa, Tanah Air 7. Selesai Disahkan di Ujung Pandang Pada Gladian IV 1974

Materi Botani dan Zoologi Praktis

PENDAHULUAN Kegiatan alam terbuka (KAT) merupakan kegiatan yang penuh dengan tantangan dan resiko. Oleh karena itu, para penggiat seharusnya telah dibekali dengan pengetahuan-pengetahuan dasar mengenai KAT guna kelancaaran dan keberhasilan kegiatan tersebut. Adapun pengetahuan-pengetahuan tersebut antara lain, Persiapan Perjalanan Alam Terbuka (PPAT), Mountaineering, Navigasi Darat, Botani dan Zoologi Praktis, dan Survival, yang kesemuanya saling berkaitan. Pengetahuan mengenai Botani dan Zoologi Praktis sebagai salah satu pengetahuan dasar KAT sama pentingnya untuk diketahui disamping pengetahuan lainnya yang telah disebutkan di atas. karena tidak selamanya seorang penggiat alam dibuai dengan hal yang indah, sewaktu-waktu penggiat tersebut akan dihadapkan dengan keadaan survival yang berarti terancamnya kelangsungan kehidupan kita, itulah sebabnya pengetahuan survival yang masih ada kaitannya dengan pengetahuan Botani Zoologi Praktis merupakan pengetahuan dasar teknik hidup di alam bebas. BOTANI Pengertian Botani yaitu ilmu yang mempelajari tentang tumbuhan, namun pada materi ini yang dibahas hanya yang berhubungan dengan kegiatan alam terbuka, yaitu bagaimana kita dapat memanfaatkan tumbuhan untuk memenuhi kebutuhan kita, terutama pada keadaan survival. Pemanfaatan tumbuhan secara praktis di lapangan bagi kepentingan manusia, dapat dijadikan sebagai : • a.Bahan Makanan Pedoman menkonsumsi tumbuhan sebagai makanan dilapangan : - Tumbuhan tersebut sudah dikenal dan biasa dimakan - Buah-buahan yang akan dimakan dan belum dikenal sebaiknya dioleskan sedikit dibibir dan ditunggu ada/tidak reaksi. - Sebaiknya makan tumbuhan jangan hanya satu jenis saja. - Sebaiknya bagian yang akan dimakan daunnya masih muda (pucuknya) - Apabila daunnya yang akan dikonsumsi maka sebaiknya tidak bergetah atau berbulu. - Tumbuhan yang tidak berbau busuk. - Tumbuhan yang dimakan oleh hewan menyusui (mamalia). - Tumbuhan tersebut tidak hidup menyendiri (soliter). - Apabila Buahnya yang akan dikonsumsi maka buah tersebut tidak berwarna mencolok. - Buah-buahan yang berwarna ungu sebaiknya tidak di makan karena dikhawatirkan mengandung racun alkaloid Contoh jenis tumbuhan yang dapat di konsumsi - Umbi Talas (Colocasia sp.), Rumput Teki (Cyperus rotondus) - Arbei hutan (Rubus sp). Markisa (Passiplora guandrangularis), Bune (Antidesma bunius (L) Spreng). - Biji muda Sengon (Albizia lophata) dan Kaliandra (Caliandra Cahartica). - Daun muda Paku Tiang (alsophila glauca), selada air (Nasturtium officinale). - Daun Begonia (Begonia sp.), Rebung Bambu (Bambusa sp.). - Bunga Honje atau Kecombrang (Nicolara sp.) dan Bunga Turi (Sesbania glandiflora). - Pisang Hutan muda (Musa sp.) yang dapat dimakan yaitu : buah, jantung, batang bagian dalam dan bongkol pisang muda. - Jenis jamur hutan yang dapat dimakan dan mengandung protein tinggi yaitu Jamur Tiram (Pleutotus ostratus) dan Jamur Kuping (Auricularia jadae). • b. Bahan Obat-Obatan Sudah sejak jaman dahulu manusia memanfaatkan tumbuhan sebagai bahan obat-obatan. Antara lain digunakan sebagai obat demam, sakit kepala sakit gigi, luka, digigit ular beracun dan lain sebagainya (Lihat Daftar Tumbuhan Obat) • c. Tempat Berlindung Sebaiknya tempat berlindung (beristirahat) dialasi dengan dedaunan, dapat mencegah menghantarkan dingin langsung dari tanah, pohon tumbang dapat dijadikan sebagai tempat berlindung. • d. Sumber Air Untuk mendapatkan air dari tumbuhan dapat dilakuan dengan cara: - Menyelubungkan ranting dan daunnya dengan sebuah kantong plastik yang ujungnya diikat, penguapan dari daun dapat menyebabkan pengembunan pada plastik bagian dalam. - Mengumpulkan embun dari tumbuhan dengan menggunakan kain. - Mengambil air dari batang tanaman rambat seperti rotan dengan cara memotong bagian atas setinggi mungkin dan bagian bawah yang dekat dengan tanah, air tetesannya dapat langsung diminum. - Mengambil air yang tertampung pada daun-daun yang lebar, misalnya pisang-pisangan dan talas-talasan biasanya setelah hujan atau embun di pagi hari. Pada ruas Bambu dan pada Kantung Semar, sebaiknya disaring dan dimasak dahulu karena sering terdapat serangga yang mati dan berbau. • e. Bahan Untuk Menyalakan Api Pada daerah yang lembab dan basah, sebelum menyalakan api, kumpulkan dalu ranting-ranting kecil yang kering sebagai penyala awal yang mudah terbakar, atau dengan cara mengiris setipis mungkin kayu yang ada hingga menjadi serpihan. Untuk membuat api, dapat dilakukan dengan cara menggesekkan bambu dengan bambu (kayu kering) yang keras secara konstan dan cepat (gerakan seperti menggergaji) hingga panas dan mengeluarkan asap, simpan bahan penyala dekat sumbur panas lalu gesek kembali hingga bahan penyala terbakar. • f. Sarana Kegiatan Memasak. Fasilitas di alam yang dapat digunakan sebagai sarana kegiatan memasak, seperti bambu atau kelapa yang masih muda yang dilubangi ujungnya, digunakan sebagai wadah memasak. Tumbuhan yang berbahaya Racun tumbuhan terdapat dalam akar, umbi, batang, ranting, daun, biji, dan bulu-bulu (trikoma). Racun tersebut dapat menyebabkan gatal-gatal pada kulit, dapat menyebabkan kebutaan jika terkena mata, bila masuk dalam peredaran darah dapat menyebabkan keracunan, atau dapat menyebabkan kita keracunan makanan melalui saluran pencernaan. Adapun ciri-ciri tumbuhan yang beracun antara lain : - Mempunyai getah seperti susu, biasanya beracun untuk dikomsumsi sebagai makanan. - Buah-buahan yang warnanya menyolok, biasanya beracun untuk dikomsumsi sebagai makanan. - Daun yang mempunyai bulu-bulu atau duri-duri halus, biasanya menimbulkan gatal-gatal. - Khusus untuk jamur, ciri-ciri yang beracun yaitu pada tangkai terdapat bagian yang menyerupai cincin, warna menyolok, berbau busuk, biasanya hidup pada tempat-tempat yang kotor(seperti kotoran hewan), jika diiris/dipotong dengan pisau perak meninggalkan bekas noda, jika dimasak dengan nasi akan meninggalkan warna gelap pada nasi disekitar jamur tersebut. ZOOLOGI Pengetahuan tentang hewan penting pula diketahui bagi para penggiat alam bebas. Dimana hewan dapat dimanfaatkan dalam usaha untuk menambah bahan makanan dan dapat dijadikan penanda ke sumber air. Oleh karena itu maka perlu juga diketahui mengenai perihal hewan-hewan dan kehidupan mereka. Cabang biologi yang mempelajari tentang hewan disebut Zoologi. Namun dalam materi ini hanya membahas mengenai peranan hewan bagi penggiat alam bebas Hewan dapat dikomsumsi sebagai makanan, namun sebelumnya diperhatikan dahulu bahwa : - Pada umumnya hewan bersifat mobil. - Ukuran tubuh hewan sangat bervariasi - Hewan mempunyai pola pewaktuan aktivitasnya, dapat aktif di siang hari atau aktif di malam hari. Hal-hal yang perlu diperhatikan tentang kehadiran suatu jenis hewan : - Distribusi lokal dan regoinal serta kelimpahan populasi. - Pengaturan fisiologis, respon, adaptasi struktural dan perilaku perubahan terhadap perubahan - Perilaku dan aktivitas hewan dalam habitatnya. - Perubahan-perubahan secara berkala (harian, musiman, dll) dari kehadiran aktivitas atau kelimpahan populasi hewan. - Dinamika populasi dan komonitas serta pola interaksi-interaksi hewan dalam populasi dan komunitas. Peran hewan Sebagai sumber makanan Hal yang perlu diperhatikan : - Jenis hewan tersebut - Tempat hidup atau habitatnya - Ukuran tubuhnya - Makanannya - Pola tingkah laku hewan tersebut. Hewan yang dapat dimakan antara lain : - Mollusca (kerang-kerangan) - Annelida (cacing) - Insecta (serangga) - Crustacea (udang-udangan) - Pisces (ikan) - Amfibia (katak) - Reptilia (hewan melata) - Mamalia (hewan menyusui) - Aves (bangsa murung) Penanda ke sumber air - Hewan bertulang belakang (Vertebrata), jejaknya yang menuruni lembah biasanya menuju ke sumber air. - Burung, jika terbang rendah secara langsung biasanya menuju ke sumber air dan jika terbangnya singgah-singgah biasanya berasal dari sumber air. - Serangga, biasanya hidup tidak jauh dari sumber air. HEWAN YANG BERBAHAYA DAN BERBISA Hewan dapat pula menimbulkan bahaya bagi manusia. Hal ini dapat disebabkan jika ia merasa terganggu dan dengan alat pembela dirinya maka hewan tersebut menyerang. Adapun jenis hewan yang berbahaya dan berbisa yang bisa kita jumpai di alam terbuka adalah sebagai berikut : - Nyamuk Malaria (Anopheles sp.) - Agas - Semut Api - Tawon atau lebah (Apis sp.) - Kelabang (Centripoda) - Kalajengking (Heterometrus cyaneus) - Pacet (Haemadipsa zeylanica) dan Lintah (Hirudineae sp.) - Harimau (Panthera tigris) dan Macan Kumbang (Panthera pardus) - Buaya (Crocodilla pororsus) - Ular (Ophidia) Beberapa petunjuk untuk mengidentifikasi ular berbisa : - Tidak semua ular berbisa kepalanya segitiga, tetapi ular yang kepalanya segitiga adalah berbisa. - Pada punggungnya berlunas sehingga membentuk garis punggung mulai dari belakang sampai ekor. - Mempunyai kelenjar gigi bisa pada bagian kepala. - Jika menggigit, meninggalkan bekas gigitan berupa dua buah lubang (gigi bisa). DAFTAR TUMBUHAN OBAT Beberapa jenis tumbuhan yang biasa dijumpai di alam terbuka/lapangan yang dapat di manfaatkan sebagai obat, antara lain : 1. Arbenan (Dechesnea indica) Kegunaan : - Muntah darah: Caranya herba segar ditumbuk kemudian diberi air ±1 gls dicampur dengan gula merah secukupnya kemudian di tim, saring, setelah dingin baru diminum - Batuk, Flu/influensa: Herba digodok kemudian airnya diperas lalu diminum. - Digigit ular atau serangga: Herba segar ditumbuk sampai lumat kemudian dibubuhkan di tempat yang tersengat atau tempat yang sakit. 2. Asam (Tamarindus indica L.) Kegunaan : - Bisul: Biji asam ditumbuk hingga halus diberi sedikit air garam dan dipakai untuk menurap bisul, lalu dibalutkan dan diganti 2 kali sehari. - Sariawan: Kumur-kumur dengan air asam - Demam: Daun asam ditumbuk kemudian perasan airnya diminum - Rematik/bengkak terpukul: Daun muda asam dan rimpang kunyit digiling halus, seduh dengan sedikit air panas kemudian dipakai untuk menurap bagian yang sakit. Atau buah asam tanpa biji dilumatkan seperti bubur kemudian dipanaskan sebentar kemudian dipakai untuk menurap bagian yang sakit. - Keseleo : Daun segar dicuci kemudian ditumbuk halus seperti bubur kemudian diturapkan ke tempat yang sakit. 3. Bandotan (Ageratum longzoldes L.) Kegunaan : - Demam, malaria dan radang paru (pnemonia): Herba kering dimasak dengan air kemudian airnya diminum sehari 2x. - Keseleo: Daun bandotan dilumatkan kemudian dibalurkan di tempat yang sakit atau diturapkan pada bagian yang sakit, diganti 2x sehari. 4. Nangka (Arthocarpus heterophyllus ) Kegunaan : - Luka luar, borok: Daun dilumatkan menjadi bubuk kemudian dibubuhkan ditempat yang sakit. - Bisul, gigitan ular: Getah nangka dibubuhkan pada tempat yang sakit. - Sembelit: Buah nangka dimakan - Demam, malaria: Kayu nangka di rebus kemudian diminum. - Diare dan demam: Akar di rebus kemudian diminum airnya. 5. Teki (Cyperus rotundus) Kegunaan : - Bisul, luka tepukul, memar, gatal-gatal pada kulit: Teki dicuci digiling halus, kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit. 6. Pepaya (Carica papaya L.) Kegunaan : - Malaria : Daun pepaya muda yang segar dicuci, digiling hingga halus dan tambahkan ¾ gelas air masak dan garam secukupnya, diperas, disaring dan diminum 3 x sehari. - Digigit ular berbisa: 5 jari akar pepaya dicuci, ditumbuk hingga halus dan ditambahkan dengan air garam tumbuk hingga seperti bubur, turapkan pada bekas gigitan lalu balut ganti 2x sehari-hari. - Sakit maag: 1 buah pepaya masak, kupas, cuci dengan air masak yang diberi air garam, dimakan 2x sehari, sehabis makan nasi. - Kaki gajah: Daun pepaya secukupnya dimasak dipakai merendam kaki yang membesar. - Luka bakar: Getah pepaya diusap ditempat pada luka bakar agar mencegah timbulnya lepuhan. 7. Senggani (Melastoma candidum) Kegunaan : - Sariawan, diare: 2 lembar daun muda dicuci lalu dibilas dengan air matang, kunyah dengan garam secukupnya lalu ditelan, buah dimakan sebagai obat sariawan. - Menetralkan racun singkong: 60 – 90 gram daun atau akar digodok, lalu diminum. 8. Cengkeh (Egunia aromatika (L)) Kegunaan : - Sakit perut, mulas dan mual: cara penanggulangannnya adalah 10 tetes minyak cengkeh seduh dengan ¼ cangkir air panas ditambahkan dengan 1 sendok makan madu, aduk sampai rata, selagi hangat minum 2 kali sehari. - Muntah karena lambung dingin, mual dan amandel: Beberapa butir cengkeh diseduh diminum sebagai teh. - Sakit gigi: 10 biji cengkeh disangrai hingga hangus kemudian giling, kemudian masukan ke dalam lubang gigi yang sakit tutup dengan kapas. 9. Ketimun (Cucumus sativus L.) Kegunaan : - Tekanan darah tinggi: 2 buah ketimun di parut kemudian di peras air perasan tersebut di minum. - Demam: ketimun dicuci kemudian di parut, hasil parutan di kompreskan di atas perut. 10. Kunyit (Curcuma Longa Linn). Kegunaan : - Demam, pilek dan hidung tersumbat: 20 gr rimpang segar, cuci, parut dan tambahkan ½ gls air matang kemudian di aduk dan di peras dengan sepotong kain, air perasan tersebut di minum 2 kali sehari, atau ambil sepotong kunyit, iris secukupnya , rebus dengan 1 gelas air sampai mendidih uapnya dihirup melalui lubang hidung yang tersumbat. 11. Lengkuas (Alpina galanga (L) Willd) Kegunaan : Menghilangkan Rasa dingin, Kembung, muntah, mual, diare, kurang napsu makan: 3 – 6 gr lengkuas direbus, kemudian airnya diminum. 12. Bakung putih (Ctinum aciaticum L.) Kegunaan : - Sakit gigi: akar bakung digiling, lalu ditempelkan pada bagian yang sakiit, atau akar direbus dengan air bersih hingga mendidih lalu air hasil rebusan dikumur lalu dibuang. - Keseleo: Daun bakung dihangatkan di atas api kecil hingga layu kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit. - Bisul, radang kulit bernanah, bengkak: Daun dan bunga dicuci dan dihaluskan kemudian ditambahkan sedikit madu, kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit. - Luka karena benda beracun: Umbi bakung dicuci kemudian dihaluskan, ditempelkan pada bagian yang luka. - Mengatasi buang air yang tidak lancar: daun diolesi dengan minyak kelapa lalu ditempelkan pada daerah kandung kemih. - Luka akibat benda beracun, digigit ular: 5 – 10 gr umbi dicuci, dihaluskan, disaring kemudian airnya diminum dan ampasnya ditempelkan pada bagian yang luka kemudian dibalutkan. Catatan: Tumbuhan bakung mengandung racun, terutama dibagian umbinya, gunakan secara hati-hati. 13. Begonia (Begonia sp.) Kegunaan : Sakit tenggorokan: 15 gr umbi begonia dicuci kemudian diiris-iris, tambahkan 300 cc air lalu dihaluskan, air tersebut dipakai untuk kumur-kumur. 14. Bugenfil (Bougainvilaea glabra Chaicy) Kegunaan : Bisul: dengan cara bunga bugenfil dan daun cocor bebek, dibersihkan kemudian dihaluskan dan ditempelkan pada bagian yang sakit. 15. Bunga Matahari (Helianthius annus L) Kegunaan : - Sakit gigi: 60 gr dasar bunga + 5 gr jahe di rebus dengan 600 cc hingga menjadi 300 cc, kemudian disaring, lalu diminum selagi hangat. - Sakit perut saat datang haid: 30 gr bagian dasar bunga matahari + gula merah secukupnya direbus dengan air secukupnya, disaring lalu air tersebut diminum. 16. Bunga Tasbih (Canna Indica) Kegunaan : - Luka berdarah: radang kulit bernanah, jerawat: akar atau rimpang segar bunga tasbih secukupnya dihaluskan kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit. - Ambein: 30 – 60 gr, akar rimpang direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc, disaring kemudian diminum. 17. Bungur (Lagerstromia indica L) Kegunaan : - Migrain atau sakit kepala sebelah: 30 gr daun dan akar dimasak bersama 60 gr daging sapi lalu dimakan - Sakit gigi: 15 gr akar bungur dimasak bersama dengan daging ayam atau sapi hingga matang lalu dimakan. 18. Kembang merak (Caesalpina pulcherrima (L)) Kegunaan : - Luka terpukul: Bunga dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit. - Penyakit kulit: Daun dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit. - Sariawan: Daun kembang merak direbus hingga mendidih, disaring airnya dipakai berkumur-kumur. - Perut kembung: Daun + alang-alang + bawang putih ditumbuk halus lalu dibalurkan pada perut yang kembung - Panas: Bunga kembang merak direbus lalu disaring dan diminum. - Diare akut: Kulit batang ditumbuk halus, diseduh dengan 100 cc air lalu diminum hangat-hangat. Catatan : Wanita hamil di larang minum obat ini. 19. Kembang pukul empat (Mirabilis jalapa L) Kegunaan : - Bisul: daunnya dihaluskan ditambahkan sedikit garam dan ditempelkan pada bisul dan dibalutkan kain kasa. - Jerawat: Buahnya dibuat zat tepung dan ditambahkan air secukupnya lalu diolesi muka yang berjerawat. - Koreng, luka terpukul, eksim: Tumbuhan segar secukupnya dihaluskan lalu ditempelkan pada bagian yang sakit atau direbus dengan air secukupnya, digunakan untuk mencuci bagian yang sakit. - Amandel, radang tenggorokan: akar kembang pukul empat dibersihkan kemudian dijus, lalu airnya diminum. 20. Tomat (Lycopersicon esculentum) Keguanan : - Kulit terbakar sinar matahari: Daun muda setelah dicuci bersih, diremas, dibalutkan ke kulit yang terbakar. - Demam: 3 buah tomat masak dicuci dan dipotong-potong, diremas dengan ½ cangkir air masak dan 1 sendok makan madu, peras dan saring lalu diminum 3 kali sehari. 21. Melati (Jasminum sambac) Kegunaan : - Luka, patah tulang, keseleo: Akar melati secukupnya dicuci dan dihaluskan lalu dimasak, kemudian ditempelkan pada bagian yang sakit dan dibalutkan dengan kain kasa. - Susah tidur (Insomnia): 1 – 1,5 gr akar dicuci bersih, digiling tambahkan air masak secukupnya, saring kemudian diminum. - Radang mata merah: Bagian bunga dicuci bersih lalu digodok sebagian air diminum dan sebagian lagi untuk mencuci mata. - Bengkak akibat gigitan binatang: Daun atau bunga secukupnya dicuci, digiling halus, tempel ke tempat yang sakit. - Demam, sakit kepala: 10 gr daun dan 10 bunga melati, diremas-remas, direndam dengan air secukupnya air tersebut digunakan untuk mengompres.atau akarnya dilumatkan dan ditempelkan pada dahi. - Cacingan: 15 gr akar + 1 pilah daun pepaya direbus dengan 600 cc air rebus hingga air menjadi 300 cc lalu disaring, air saringan diminum hangat-hangat.. - Sesak napas: 10 lembar daun melati direbus dengan 600 cc air rebus hingga mendidih, tunggu hingga air rebusan menjadi 300 cc kemudian beri dengan garam secukupnya, saring dan minum 2x sehari sebanyak 150 cc. Catatan: wanita hamil dan dalam kondisi lemah dilarang menkomsumsi obat ini. 22. Widuri (Calotropis gigantea). Kegunaan : - Gigi rusak: Getah widuri 3 – 4 tetes dengan kapas dan dilumurkan pada gigi yang rusak dan jangan sampai kena gigi yang sehat. - Kutil: Getah widuri + kapur sirih diolesi pada kutil 2 –3 kali sehari. - Eksim: Getah dioleskan 2 – 3 kali sehari. 23. Alang-alang (Imperata cylindrica) Kegunaan : - Muntah darah, mimisan: 30 –60 gr akar segar yang telah dibersihkan, dipotong-potong lalu digodok dengan 3 gelas air bersih sampai tersisa 1 gelas, minum setelah dingin. 24. Bayam duri (Amaranthus spinosus) Kegunaan : - Sakit kerongkongan: 45 gr akar segar dicuci bersih, digodok, minum. - Demam: 1 genggam daun segar dicuci, digiling halus dan ditambahkan air secukupnya dan dikompreskan pada dahi. 25. Belimbing manis (Averrhoa carambola) Kegunaan : - Influenza, sakit tenggorokan: 90 – 120 gr buah belimbing segar diparut, air perasannya diminum, atau buahnya dimakan. - Bisul: daun segar secukupnya dicuci, digiling, diaduk dengan air cucian beras, sampai menjadi adonan seperti bubur, tempelkan ke tempat yang sakit lalu dibalut. - Malaria: 15 –24 gr Bunga kering diseduh dengamn air yang mendidih, diminum 2 kali sehari. 26. Cabe rawit (Capsicum frutescons) Kegunaan : - Sakit perut: Daun muda digiling halus lalu dicampurkan dengan sedikit kapur sirih dibalurkan pada perut yang sakit. - Frostbite: kulit cabe ditempelkan pada bagian yang sakit. 27. Sambiloto (Andrographis pariculata) Kegunaan : - Batuk rejan: 3 lembar daun diseduh dengan air panas, dicampur dengan madu secukupnya minum sehari 3 kali. - Sakit gigi, infeksi telinga tengah, hidung berlendir: 9 – 15 gr herba segar digodok dan diminum atau dilumatkan dan diperas airnya untuk tetes telinga. - Digigit ular berbisa: Daun segar dilumatkan diaduk dengan tembakau (rokok) diturapkan pada tempat yang luka, 9 –15 gr daun segar, digodok,diminum. - Demam: Tumbuk segenggam daunnya dan 1 sloki air bersih, disaring, diminum daun segar sambiloto untuk mengompres badan yang panas. 28. Jambu biji (Psidium guajava) Kegunaan : - Diare: 3 lembar daun jambu biji mudah dikunyah dengan sedikit garam kemudian ditelan, dikonsumsi 2 kali sehari, atau ditumbuk dengan ½ cangkir air, kemudian diperas lalu diminum. - Luka berdarah: Daun segar dilumatkan tempelkan pada bagian yang sakit. 29. Jarak pagar (Jatropha capcar) Kegunaan : - Gatal-gatal, eksema: Daun dipanaskan diatas api sampai lemas,diremas untuk pemakaian setempat. - Jatuh, terpukul, bengkak: Daun segar dicuci bersih, kemudian diremukkan tempelkan pada bagian yang sakit. - Sakit gigi: Petik setangkai daun, getahnya diambil lalu dimasukkan pada lubang gigi yang saki. 30. Kangkung (Ipomoer aquabiza) Kegunaan : - Keracunan makanan: 500 – 1000 gr kangkung segar cuci kemudian bilas dengan air matang, tumbuk lalu diperas airnya, kemudian diminum. - Mimisan: 50 gr kankung segar dicuci bersih kemudian ditambah gula secukupnya, digiling halus kemudian diseduh dengan air panas setelah dingin disaring kemudian diminum. - Susah tidur, sembelit: Batang dan daun direbus dan dimakan sebagai lalap atau ditumis. - Badan lemah (Neurasthenia): Kangkung segar 1/3 genggam daun, ¼ genggam akar, dicuci ditumbuk halus tambhakan ½ cangkir air masak dan 1 sendok madu diperas, disaring minum 3 kali sehari. - Digigit ular: kangkung segar dicuci, ditumbuk halus, diperas airnya sampai terkumpul ½ mangkuk diminum bersama arak, ampasnya dibubuhkan pada tempat yang sakit. - Digigit lipan: Kangkung segar, setelah dicuci ditambahkan garam secukupnya digiling hingga halus, dibubuhkan pada tempat yang sakit, lalu dibalutkan. 31. Pacing (Costus speciosus) Kegunaan : - Digigit ular: Satu batang paling seutuhnya dicuci lalu ditumbuk halus, beri air garam ampasnya untuk menurap luka gigitan ular lalu dibalutkan sehari 2 kali. - Radang mata: 3 jari batang paling cuci ditumbuk, peras dan saring airnya untuk ditetesi pada mata yang sakit, 3 – 4 kali perhari sebanyak 2 tetes. 32. Pohon Sig Sag (Pedilanthus tithymaloides) Kegunaan : - Borok, koreng, luka berdarah: Tanaman segar dicuci bersih, digiling bubuhi ke tempat yang sakit - Gigitan lipan atau kelabang, bengkak terpukul: Tanaman dilumatkan dan dibubuhkan ke tempat yang sakit. 33. Pule pandak (Ranfolvia serpentina) Kegunaan : - Sakit kerongkongan: Akar secukupnya di iris tipis-tipis akar tersebut dihisap seperti permen - Sakit kepala, susah tidur, pusing, demam, radang kantung empedu, luka terpukul, kurang napsu makan, sakit perut: 10 -15 gr akar digodok diminum. - Demam influenza : 25 gram daun digodok diminum - Luka terpukul atau digigit ular: Daun segar dilumatkan,dibubuhkan pada tempat yang sakit. - Luka berdarah: Daun muda secukupnya ditumbuk dan dibubuhi pada tempat yang sakit. 34. Rumput bambu (Lophatherum gracile) Kegunaan : - Demam, gelisah, haus: 10-15 gr daun atau akar dicuci bersih, lalu digodok, minum setelah dingin . - Demam, haus, air kemih sedikit termasuk infeksi akut pada saluran kemih: 3 – 9 gr daun dan batang dicuci bersih lalu digodok dan diminum sebagai teh. - Bisul pada kelopak mata (hordeolum), dan luka pada selaput bening mata: Batang dan daun dicuci bersih, dibilas dengan air matang, ditumbuk halus lalu diperas, air perasan dipakai sebagai obat tetes. 35. Srikaya (Annona squamosa L.) Kegunaan : - Borok, bisul yang keras: daun secukupnya setelah dicuci bersih digiling halus sampai menjadi bubur, tambahkan sedikit garam, dipakai untuk menurap bagian yang sakit. Air godokan daunnya digunakan untuk mencuci luka dn borok. - Tiba-tiba pingsan, menenangkan pada gangguan histeris: Daun secukupnya setelah dicuci bersih, lalu diremas atau ditumbuk halus, penderita menghirup bau remasan atau air perasan daun tersebut. - Obat luka: Daun secukupnya digodok, airnya untuk mencuci luka. 36. Suruhan (Piperomis pellucida) Kegunaan : - Sakit kepala: seluruh tumbuhan dilumatkan, ditempelkan ke tempat yang sakit. - Sakit perut: 30 gr herb segar setelah dicuci ditumbuk halus, air perasannya diminum.