Rabu, 20 Juli 2011

MANAJEMEN PENDAKIAN

“Setiap tahun banyak sudah korban berjatuhan disetiap pendakian….
Kenapa? takdirkah? Kurang siapkah? Atau terlalu menyepelekan?”
Kabar buruk silih berganti, entah itu tersesat, kecelakaan ataupun meninggal dunia. Kebanyakan berita datang dari temen-temen pendaki gunung, mereka ada yang hanya tersesat, kekurangan makanan, masuk jurang, hipotermia, dan bah kan da yang sampai meninggal dunia. Sebenarnya apa yang menyebabkan kecelakaan ataupun musibah yang dialami para pendaki akhir-akhir ini, takditkah ataupun kita sendiri / pelaku juga ikut andil dalam setiap kejadian itu.
Bila kita cermati keadaan (baik dilihat dari pengetahuan, materi, motifasi & tujuan pendakian) para pendaki pada dewasaa ini, kebanyakan dari melakukan pendakian hanya mengandalkan kemampuan fisik / tenaga dan bekal mereka hanyalah keberanian ataubisa di9bilang nekat. Mereka kurang menyadari atau menyepelekan materi tentang mountenering baik itu masalah perkap, manajemen, apalagi impk dan tpgd yang rumit. Sebenarnya perlu kita ketahui bahwa pendakian bukan merupakan sesuatu yang sepele dan hanya berjalan saja tetapi dalam pendakian kita membutuhkan mbanyak sekali pengetahuan baik itu dari segi teori maupun pengalaman, dari kedua hal itu kita bisa mengembangkan menjadi banyak hal yang perlu dipejari. Dan perlu diketahui juga pendakian merupakan kegiatan yang mempertaruhkan nyawa dan keselamatan, banyak hal sepele yang akibatnya fatal.
Itulah mengapa ada yang dinamakan Manajemen Perjalanan/Pendakian. Segala sesuatunya harus diatur dan dianalisa. Walupun kita hanya melakukan pendakian biasa bukan sebuah expedisi. Namun Manajemen Perjalanan harus tetap diterapkan. Bahkan hal-hal kecilpun harus dipikirkan.
Bila saja para pendaki memahami dasar-dasar manajemen perjalanan, maka akan semakin meminimalkal musibah dan korban kegiatan alam bebas ini. Kebanyakan korban yang jatuh akibat bahaya subjektif (dari diri sendiri). Ini disebabkan kurangnya pemahaman tentang Manajemen Perjalanan dan teknik hidup di alam bebas.
Dan satu hal yang juga penting adalah menjaga ahlak kita, bagaimana kita bersikap terhadap alam, karena kadang faktor ‘X’ pun bisa menjadi sebabnya.
Manajemen pendakian merupakan persiapan untuk merencanakan serta menyusun suatu staregi dalam upanya menghadapi perjalanan ke alam bebas.
Terdapat aturan ataupun cara yang sudah umum digunakan yaitu 4W & 1 H, adalah :
1. Where (Dimana)
Lokasi dalam melakukan kegiatan atau untuk melakukan suatu Kegiatan alam kita harus mengetahui dimana yang akan kita digunakan.
2. Who (Siapa)
Personil yang ikut ataupun yang terlibat dalam kegiatan tersebut, lebih tepat lagi jika disebutkan posisi / jabatan dalam kegiatan tesebut, apakah akan melakukan Kegiatan alam tersebut sendiri atau dengan berkelompok.
3. Why (Mengapa)
ini adalah pertanyaan yang cukup panjang jawabannya dan bisa bermacam-macam, dapat berupa seisal pendidikan ataupun alas an untuk apa kita melakukan kegiatan ini.
4. When (Kapan)
waktu pelaksanaan Kegiatan tersebut, berapa lama?.
5. How (Bagaimana)
Merupakan uraian atau pun gambaran tentang kegiatan yang akan kita laukan sehingga menjadi suatu pembahasan yang lebih komprehensif dari jawaban pertanyaan diatas. ulasannya adalah sebagai berikut :
• Bagaimana kondisi Tempat
• Bagaimana cuaca disana
• Bagaimana perizinannya
• Bagaimana mendapatkan air
• Bagaimana pengaturan tugas panitia
• Bagaimana Acara DIKSAR berlangsung
• Bagaimana materi yang disampaikan
• dan masih banyak Bagaimana ? (silahkan anda dapat mengembangkannya lagi).
Dari Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang timbul itulah kita dapat menyusun Rencana Kegiatan yang didalamnya mencakup rincian :
1. Pemilihan medan, dengan memperhitungkan lokasi basecamp panitia, pembagian waktu dan sebagainya.
2. Pengurusan perizinan
3. Pembagian tugas panitia
4. Persiapan kebutuhan acara
5. kebutuhan peralatan dan perlengkapan
6. dan lain sebagainya.
Selain itu hasil dari pertanya2 diatas dapat dijadikan patokan ataupun jawaban dalam menentukan safety tidak nya pejalanan, selain itu masalah perkap dan juga perbekalan dapat kita siasati juga. Dan yang tidak kalah pentingnya adalah kita akan mendapatkan point-point bagi kalkulasi biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar